JAKARTA- Tidak hanya klaster perkantoran, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan masyarakat perlu mewaspadai klaster lainnya.
Dewi mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 12 September 2020 klaster perkantoran ini hanya menempati urutan ketiga terbanyak.
"Masyarakat jangan hanya melihat klaster perkantoran. Klaster rumah sakit dan klaster komunitas jauh lebih besar dan perlu diantisipasi," ujar Dewi.
Hal ini disampaikannya pada Talkshow Covid-19 Dalam Angka bertema "Ragam Cluster di Indonesia" di Media Center Satgas Pencegahan Covid-19 di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Dewi mengatakan, rumah sakit menjadi klaster tertinggi disebabkan banyaknya pasien yang datang untuk memastikan terpapar Covid-19 atau tidak ke rumah sakit, puskesmas, dan klinik kesehatan. Atau bisa saja tingginya jumlah klaster rumah sakit ini akibat pihak rumah sakit yang jemput bola untuk melakukan swab test.
Oleh karena itu, untuk mencegah semakin luasnya penularan Covid-19, Dewi mengajak seluruh masyarakat untuk mengganggap semua orang sebagai pembawa virus namun tidak terlihat gejalanya, alias orang tanpa gejala atau yang sebelumnya disebut OTG.
"Anggap saja semua orang itu OTG, orang tanpa gejala, sehingga kita lebih waspada," kata Dewi.
Tak lupa ia mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Selalu pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. (mita/ys)