Sekali Ditepuk Jidat Pasien, Ajakan Dukun Cabul Diiyai  

Rabu 23 Sep 2020, 07:30 WIB

AGAKNYA Mbah Slenthem, 50, punya ajian Jaran Guyang atau Semar Mesem. Setiap pasien ditepuk jidatnya, langsung mengiyakan ajakannya. Selama jadi dukun cabul, 7 pasien di Gresik dan Surabaya telah disetubuhinya. Tapi setelah dilaporkan ke polisi, Mbah Slenthem minggat, jejaknya tinggal di FB.

Orang Jawa meyakini banyak ajian yang memiliki daya linuwih (kekuatan). Ajian Semar Mesem dan Jaran Guyang bisa bikin wanita kesengsem. Ajian Welut Putih bikin pemiliknya sulit ditangkap. Tapi kalangan wanita jangan coba-coba pakai ajian Lembu Sekilan, bakal nggak punya keturunan. Soalnya suami merasa sudah maksimal meniduri istri, tapi sebetulnya masih ada jarak sekilan (sejengkal). Walhasil hanya keringetan doang!

Mbah Slenthem dari Kebomas Gresik ini agaknya paranormal yang menguasai ilmu pelet. Bukan ilmu makanan ikan, tapi ilmu menaklukkan wanita. Cuma soal ahlinya ahli menaklukkan wanita, yang tahu hanyalah para wanita korban Mbah Slenthem sendiri. Sebab peristiwa “dislenthem” (baca: digauli) itu jelas merupakan aib yang sangat memalukan. Sehingga hanya disimpan dan ditelan sendiri.

Karena para korban memilih diam, Mbah Slenthem semakin lancar jaya dalam memanjakan syahwatnya. Setiap ketemu pasien mulus, di kamar langsung ditepuk jidatnya dan mendadak pasrah, bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Mbah Slenthem. Ketika pasien sadar apa yang telah terjadi, kedudukan sudah terlanjur satu-kosong dan peluit panjang segera terdengar.

Dia baru kena batunya ketika ketemu pasien Ny. Yatimah, 37, yang merupakan istri Jumono, 43, warga tetangga desa dengan Mbah Slenthem. Kebetulan Jumono ini menganggap Mbah Slenthem sebagai gurunya, karena penampilannya sangat agamis dan ke mana-mana Jumono sering diajak termasuk dalam kelompok wiridan.

Maka ketika Yatimah mengeluh sakit perut tak kunjung sembuh, sedangkan ke BPJS-Kes tak punya kartunya, akhirnya diserahkan saja pada Mbah Slenthem untuk mengobati. Datanglah kemudian sang paranormal itu dan mulai menerapi penyakit Yatimah.

Bersamaan dengan itu ada telpon yang mengharuskan Jumono ke Surabaya. Percaya pada sang guru sejati, Jumono langsung berangkat semetara Yatimah tetap diobati Mbah Slenthem. Nggak tahunya, cara pengobatan itu aneh. Untuk transfer obat ke tubuh pasien harus melalui persetubuhan. Belum sempat mempertanyakan, jidat Yatimah sudah ditepuk sekali dan akhirnya, “Mangga mbah……!”

Selesai digauli si dukun cabul, Yatimah tak bercerita pada suami. Bahkan hari berikutnya Yatimah diminta datang sendiri ke rumah Mbah Slenthem untuk terapi lanjutan. Padahal aslinya, di sana kembali terjadi “transfer” obat lewat cara-cara yang unik dan spesifik.

Jumono baru sadar apa yang terjadi ketika membaca WA istrinya kepada Mbah Slenthem, banyak ditemukan diksi-diksi seronok dan cabul. Ketika diklarifikasi, mengakulah Yatimah apa yang terjadi selama beberapa hari ini. Dia protes pada sang guru, tapi Mbah Slenthem bersikukuh bahwa itu sekedar transfer obat belaka.

Tak puas dengan jawaban itu Jumono segera lapor ke Polsek Kebomas. Sayang ketika hendak dijemput dukun cabul itu sudah keburu kabur. Tapi dari penyelidikan polisi, akhirnya terungkap ada 6 korban lainnya lagi yang semuanya merupakan istri orang.

Kini para suami melabrak Mbah Slenthem, tapi orangnya sudah tak bisa dilacak. Uniknya, di FB dia terus menyebar postingan yang isinya menyindir para bekas pasiennya. Transfer data sama tranfer “obat” Mbah Slenthem rupanya beda. (Suara Jatim/Gunarso TS)


Berita Terkait


News Update