JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III bakal minus 2,9 persen (-2,9 persen) sampai minus 1,1 persen (1,1 persen). Artinya, Indonesia pasti memasuki resesi lantaran dalam dua kuartal berturut-turut setelah di kuartal II ekonomi dalam negeri mengalami perlambatan tumbuh minus 5,3 persen. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Lantas, apa itu resesi?
Dilansir Recession: When Bad Times Prevail. Resesi sebenarnya tidak memiliki definisi secara resmi. Namun, istilah umum yang sudah 'diaminkan sejuta umat' mendefinisikan resesi merupakan periode penurunan aktivitas ekonomi, dengan catatan periode penurunan tidak terjadi dengan sangat singkat seperti dilansir dari laman Internasional Monetery Fund (IMF).
Dan, defnisi praktis resesi yang digunakan sebagian besar komentator dan analis adalah penurunan dua kuartal berturut-turut dalam produk domestik bruto (PDB) riil (yang disesuaikan dengan inflasi) suatu negara, nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara.
Baca juga: Sri Mulyani Nyatakan Indonesia Masuk Resesi Pada Kuarta III 2020
Meski demikian, definsi di atas yang fokus pada PDB dinilai sangat sempit. Sebab, untuk menentukan apakah suatu negara sedang mengalami resesi atau tidak lebih baik mempertimbangkan serangkaian ukuran kegiatan ekonomi yang lebih luas dan menggunakan indikator lain.
Assistant Director Stijn Claessens dan Assistant to the Director M. Ayhan Kose di Departemen Penelitian Internasional Monetery Fund (IMF) menilai resesi sebagai periode berkelanjutan ketika ekonomi turun dan pengangguran meningkat.
"Pengangguran meningkat, keuntungan perusahaan turun, pasar keuangan anjlok, dan sektor perumahan ambruk. Adakah satu kata untuk menggambarkan perkembangan ini? Ya: 'resesi'," imbuhnya.
Baca juga: DPR Nilai Penerapan PSBB Jadi Penyebab Resesi Ekonomi Indonesia
Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) swasta di Amerika Serikat (AS), yang mengurus kronologi tanggal awal dan akhir resesi AS, menggunakan definisi yang lebih luas dan mempertimbangkan sejumlah ukuran aktivitas untuk menentukan tanggal resesi.
Komite Penanggalan Siklus Bisnis NBER mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam produksi, lapangan kerja, pendapatan riil, dan indikator lainnya. Resesi dimulai ketika ekonomi mencapai puncak aktivitas dan berakhir ketika ekonomi mencapai palung.