ADVERTISEMENT

Akibat Pandemi Demand Penerbangan Internasional Nyungsep 80 Persen

Rabu, 23 September 2020 22:39 WIB

Share
Akibat Pandemi Demand Penerbangan Internasional Nyungsep 80 Persen

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara bekerjasama dengan Universitas Indonesia  melakukan kajian terkait kinerja dan strategi pemulihan bisnis transportasi udara saat dan pasca pandemi Covid-19.

Langkah tersebut diambil lantaran sektor penerbangan saat ini mengalami dampak yang cukup besar akibat pandemi Covid-19.

"Berbagai kajian secara rutin telah dilakukan tim peneliti yang terdiri dari akademisi lintas disiplin. Kali ini mengenai optimalisasi kinerja dan strategi
pemulihan bisnis sektor trasnportasi udara,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, Rabu (23/9/2020).

Hayati mengatakan penurunan permintaan sektor transportasi udara mengakibatkan menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 0,18 %, konsumsi rumah tangga sebesar 0,55%, dan pendapatan tenaga kerja sebesar 0,54 %.

Selain itu, terdapat beberapa sektor lain yang juga terdampak akibat menurunnya output sektor transportasi udara, diantaranya sektor perhotelan 13,58%, manufaktur -12,36%, dan sektor perdagangan dan jasa -6,44%.

"Untuk menjaga keberlangsungan industri transportasi udara, maka diperlukan strategi yang tepat agar sektor tersebut tetap dapat beroperasi optimal untuk memenuhi demand yang ada dan kembali beroperasi normal pasca pandemi," katanya.

Sementara pengamat penerbanagan, Chappy Hakim mengatakan diberlakukannya protokol kesehatan dan tindakan preventif lockdown di beberapa negara, mengakibatkan penerbangan internasional mengalami penurunan secara drastis. Pada bulan April hingga Mei 2020 penurunan demand sebesar 80,23 persen.

"Pemerintah dapat melakukan pembenahan dan penyesuaian aturan serta menetapkan sasaran jangka pendek untuk mengatasi ini semua, namun pola kepatuhan terhadap protokol kesehatan, hendaknya tidak menjadi hambatan dalam membangkitkan gairah penumpang dalam menggunakan kembali jasa transportasi udara," ujar Chappy.

Terpisah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, terkait optimalisasi kinerja dan pemulihan bisnis sektor transportasi tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19,salah satunya dengan membangun kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai stakeholder. "Saya harap dapat ditemukan cara baru paling efektif untuk menekan laju penyebaran pandemi, terlebih di sektor transportasi udara,"ujar Budi. (toga/ruh)


 

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT