SERANG – Pemerintah Kota (Pemkota) Serang berupaya mengosongkan Gedung Juang 45 yang berada di Kawasan Alun-alun Barat, Kota Serang. Pengosongan tersebut mendapat penolakan keras dari Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) ’45 Banten, Mas Muis Muslich.
Padahal pengosongan dipimpin langsung Wakil Walikota Serang Subadri Ushuluddin dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kota Serang Wahyu Nurjamil.
Wakil Walikota Subadri Usuludin mengatakan, Pemkot Serang telah melakukan sejumlah tahapan untuk melakukan pengosongan gedung juang yang nantinya akan direvitalisasi. Revitalisasi gedung juang 45 juga, kata dia, sudah berdasarkan keputusan dan kesepakatan semua organisasi, termasuk DHD 45.
"Kami tidak arogan, sebelumnya kan sudah melalui tahapan-tahapan dan sekarang ini kami lakukan pengosongan memohon dengan sangat," ujarnya.
Subadri mengatakan pengosongan ini bukan dalam rangka mengusir keberadaan DHD 45 tapi Pemkot Serang akan menempatkan semua organisasi-organisasi kejuangan di tempat ini.
"Jadi kami bukan mengusir, tapi kami ingin memperbaiki, merevitalisasi gedung juang agar lebih layak dan menjadi perpustakaan. Kita akan kerja sama dengan cagar budaya, akan dijadikan tempat wisata sejarah dari sejak kolonial hingga sekarang. Setelah revitalisasi DHD 45 bisa menempati kembali, kami juga sudah menyiapkan untuk DHD 45," tuturnya.
Menurutnya kondisi dalam ruangan Gedung Juang 45 ini akan roboh. Karena tidak dirawat. Maka pemkot Serang akan merevitalisasi dan merawatnya agar bisa diperkenakan pada seluruh masyarakat Kota Serang. "Nah tadi saya mantau keberadaannya cukup memprihatinkan," ucapnya.
Sementara Pengurus DHD 45 Mas Muis Muslich mengatakan, Pemkot Serang melakukan pengosongan gedung juang dengan cara yang tidak beradab. Selain itu, Pemkot Serang tidak transparan dalam memberikan informasi terkait masterplan revitalisasi gedung juang.
"Seharusnya kan diekspose, kenapa pemkot tidak mengekspose masterplan pembangunan gedung juang. Kenapa sekarang tiba-tiba mengeksekusi kami, mengusir kami seperti ini. Kami ini anak dan cucu dari para pejuang, jangan perlakukan kami seperti binang begini. Cara ini sangat tidak beradab dan tidak Pancasila," kata Muis. (haryono)
Teks foto : Wakil Walikota Subadri Usuludin berdebat dengan pengurus DHD 45 Mas Muis saat pengosongan gedung Juang. (ist)