ADVERTISEMENT

Kemenaker Berikan Dana Bantuan ke Siti Sadiah TKW Pengidap Kanker Payudara

Selasa, 22 September 2020 21:34 WIB

Share
Kemenaker Berikan Dana Bantuan ke Siti Sadiah TKW Pengidap Kanker Payudara

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) memberikan bantuan dana kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) bermasalah, Siti Sadiah (45) binti Sanusi Asfi di kediamannya RT 009/03 Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundey, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020).

Bantuan dana fasilitasi senilai Rp10 juta diberikan Kemnaker untuk meringankan beban Siti Sadiah yang dipulangkan dari Taiwan ke Indonesia pada 16 Juni 2020 karena menderita kanker payudara.

"Bantuan dana fasilitasi kepada Siti Sadiah ini, untuk meringankan beban biaya pengobatan," kata Direktur PPTKLN Kemnaker, Eva Trisiana, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Selasa (22/9/2020).

Menurut Eva, bantuan dana fasilitasi diberikan sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam memberikan pelindungan PMI. Terutama permasalahan PMI terkait kesehatan atau permasalahan lain yang tidak bisa tercover jaminan sosial, mengingat  Siti Sadiah dipulangkan karena menderita kanker payudara.

"Untuk itu, pada masa pandemi ini kami menghimbau kepada seluruh perusahaan penempatan PMI ikut berperan aktif dalam pelindungan PMI baik sebelum, selama dan setelah bekerja, khususnya pencegahan penyebaran Covid-19," kata Eva.

Disaksikan Ketua RW 03 Sunanta, usai menyerahkan bantuan dana fasilitasi, Kasubdit Perlindungan TKI Kemnaker, M. Ridho Amrullah, menambahkan bantuan dana fasilitasi selain untuk meringankan beban biaya pengobatan, hendaknya juga dapat digunakan sebagai modal usaha. Pasalnya, sejak suaminya meninggal 10 tahun silam, hingga saat ini, Siti Sadiah menjadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi 4 orang anaknya.

Sementara Siti Saadah mengaku memiliki kontrak kerja selama 3 tahun di Taiwan dan akan berakhir pada Mei 2021. Sebagai single parent, setelah dipulangkan ke Indonesia, untuk menghidupi empat anaknya, Siti Sadiah terpaksa berjualan secara online.

"Saya bantu posting baju, sandal milik teman. Lumayan dapat Rp50-Rp100ribu untuk biaya hidup," kata perempuan yang pernah bekerja 2 tahun di Arab Saudi tahun 2009-2011.

Setelah menjalani kemoterapi pertama pada 16 September lalu, Siti Saadah mengaku akan kembali kontrol pada 28 September 2020 nanti, sebelum  kemoterapi kedua (7 Oktober) di RS Santosa, Bandung, Jawa Barat. (rizal/ruh)

 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT