TANGERANG - Sepinya orderan saat pandemi Covid-19 dirasakan banyak driver ojek online (ojol), bahkan banyak driver ojol beralih profesi.
Deni,42, driver mengaku banyak teman seprofesinya kini beralih lantaran pendapatan mereka turun hingga 75 persen di kala pandemi Covid-19.
"Sebelum pandemi lumayan bagus tarikan, tapi pas kesini semakin susah. Banyak juga rekan yang pindah profesi karena sudah tidak menjanjikan," ujar Deni saat ditemui di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Minggu (20/8/200).
Deni menuturkan, saat awal pandemi dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang melarang para ojol mengangkut penumpang, dirinya harus mengakalinya dengan menjual barang miliknya.
"Saat awal pandemi itu masa tersulit, sampai bener-bener gak ada penghasilan sama sekali, jadi saya sampai jual kulkas," katanya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, lanjut Deni, dirinya mengaku rela mengutang demi makan anak isteri.
"Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari terkadang kalau lagi sepi sampai ngutang-ngutang, bahkan motor aja sudah nunggak enam bulan," tuturnya. (toga/tha)