Qatar Tak Akan Ikuti Jejak UEA dan Bahrain Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Sabtu 19 Sep 2020, 18:32 WIB
Negara Qatar dengan bendera kebangsaan. (ist)

Negara Qatar dengan bendera kebangsaan. (ist)

JAKARTA -.Qatar  tidak akan mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Duta Besar Qatar untuk Amerika Serikat (AS) Mishaal bin Hamad bin Khalifa Al Than  mengatakan, Qatar tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, sebelum solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina tercapai.

Mishaal bin Hamad bin Khalifa Al Than menjelaskan kepada Voice of America pada hari Rabu,  bahwa Qatar tetap berkomitmen pada Inisiatif Perdamaian Arab, proposal yang didukung Saudi dari tahun 2002 yang menjanjikan hubungan diplomatik penuh Israel dengan seluruh dunia Muslim sebagai imbalan untuk pembentukan negara Palestina berdasarkan garis tahun 1967.

"Kami percaya pada solusi dua negara untuk Palestina dan dalam mengamankan perbatasan Israel, dan jika persyaratan ini terpenuhi, maka kami tidak melihat alasan apapun bagi Qatar untuk tidak menormalisasi hubungan dengan Israel," kata Al-Thani.

Meskipun Doha (Ibu Kota Qatar) tidak akan menormalisasi hubungan dengan Yerusalem saat ini, Al-Thani mengatakan Qatar akan terus mengirim bantuan ke Jalur Gaza dan menengahi antara Israel dan Palestina, merujuk pada penguasa kantong pantai Hamas.

"Qatar dan AS telah bekerja sama selama bertahun-tahun dalam masalah regional dan kami melakukan mediasi atas permintaan pemerintah AS, oleh karena itu kami berbicara dengan Hamas untuk mendorongnya terlibat dalam negosiasi politik," kata Al-Thani.

Sedangkan Timothy Lenderking, wakil asisten menteri luar negeri untuk urusan Teluk Arab, mengingatkan peserta bahwa Qatar telah menjadi negara teluk pertama yang mengizinkan Israel membuka kantor di ibu kotanya, Doha.

Lenderking menyarankan Qatar memainkan peran yang lebih positif daripada Turki, yang secara terbuka mengecam normalisasi, meskipun pejabat Qatar dalam beberapa hari terakhir mengatakan mereka tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel sampai penyelesaian masalah Palestina, katanya, Kamis (17/9) seperti dikutip Arabnews.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebutkan ada lima negara Arab yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, Trump tidak memerinci negara yang dimaksud. (johara/win)

Berita Terkait
News Update