Netizen Ributkan Lokasi Video Klip Lagu Katon Bagaskara ‘Dinda Dimana’ Versi Jawa

Sabtu 19 Sep 2020, 09:05 WIB
Tangkapan layar, penyanyi Katon Bagaskara dalam video klip Dinda Dimana versi Jawa.

Tangkapan layar, penyanyi Katon Bagaskara dalam video klip Dinda Dimana versi Jawa.

JAKARTA -  Video klip lagu Dinda Dimana versi Jawa oleh penyanyi Katon Bagaskara diributkan netizen (warganet). Ribut itu dipicu oleh pemberian caption oleh pengunggah video itu, akun Nur Hidayah di Facebook.

Dalam unggahannya, Nur Hidayah memberi caption, mungkin dimaksudkan untujk keterangan video tersebut, dengan tulisan: “Jogjaku...Jogjamu...Jogja kita. Satu kata utk kota ini.....”

Sebenarnya, dari 598 komentar yang terus mengalis sejak diunggah 26 Agustus, Sebagian besar senang dengan adanya lagu Dinda Dimana versi Jawa itu. Namun, Sebagian besar dibuat gerah dengan adanya caption yang menyebut Jogja tersebut.

Mereka rama-ramai protes terhadap pengunggah, mereka menyatakan, setting lokasi video tersebut Solo, bukan Jogja (Yogyakarta). Mereka berargumen, sangat jelas tentang kraton Solo, suasana pertigaan Gladak, dekat PGS, patung Monumen Slamet Riyadi, penari-penari, becak di Solo, kereta tua yang biasa melintas di Jalan Slamet Riyadi.

Para netizen sepertinya geregetan dengan pengunggah video yang memberi caption Jogja itu. Salah satunya, Anita Callisabana. “INI SOLO...BUKAN YOGYA, Lagunya jg Dinda dimana...bukan Yogjakarta. Piye to iki …,” tulisanya.

Lantas, Gilang Khrisna menyambung, “Kok iso Jogja i lho, edan to?” Demikian juga Sekardinah, ia menanggapi singkat. “Solo mbake.. bkn jogja.”

Tanggapan lain dari Eko Sasmito mengaku heran dengan pengetahuan pengunggah video Nur Hidayah, yang katanya berasal dari Delanggu, kota kecil di sebelah barat Solo. 

“Mbk nur ini piyayi delanggu mosok nggak tahu kalo klip iti dilatarbelakangi kota solo..bukan jogja,” kata Eko Sasmito.

Yang lain, Nino Dian sempat menjadi bingung dengan caption itu.  “Mangkanya sy bingung, perasaan itu bunderan deketnya PGS, kok jogja dr mananya, lha kok terakhir2 malah terminale tirtonadi,” ungkapnya. PGS adalah Pusat Grosir Solo, berada di Gladak, sebelah alun-alun Kraton Solo.

Ada yang Cuek

Tapi, tak sedikit diantara mereka yang cuek soal lokasi, mereka terpesona dengan tampilan Katon Bagaskara dalam versi Jawa ini.  Seperti Fitri Ani, ia berucap singkat, “Asyik banget lagunya.” Alemazora Hemm menulis, Katon bagaskara fantastic,” ujarnya.

Yang lebih cuek lagi, mereka seperti tak mengerti lokasi latar belakang setting di video itu, merka malah komentar ingin kembali lagi ke kota itu (maksudhnya sperti di caption, yakni Jogja), seperti Wulandari, ia menulis, “Jdi pingin k sana lagiiii...” Atau juga, Amy Amy yang memberi komentar, “Aq kangeeen Jogja ijin aq tuuk slalu pulang lg,” ujarnya.  


Bahasa Campuran
Lagu "Dinda Dimana" versi Bahasa Indonesia dirilis dan menjadi hits dalam kurun waktu 1993 sampai 1994. Lagu ini ada di dalam album solo pertama Katon Bagaskara, yang terjual lebih dari 2 juta kaset. 
Kini lagu Dinda Dimana yang hadir dalam versi bahasa Jawa, sebenarnya Bahasa campuran, yakni Sebagian ada Bahasa Indonesia. Katon membuat aransemen musik dengan warna yang berbeda, didukung video klip bernuansa Jawa dan berkarakter kota budaya Surakarta, Jawa Tengah.

"Semoga Dinda Dimana versi Jawa ini bisa menambah koleksi lagu-lagu saya," kata Katon Bagaskara.

Disebut-sebut,  Katon Bagaskara membuat versi Jaw aini karena ngefans Lord Didi Kempot yang kini sudah almarhum.  Namun, Katon punya alas an sendiri. "Inilah dasar dari gelora kreatifitas seni yang saya lakukan lewat lagu Dinda Dimana," ucap Katon Bagaskara. (win)
 

Berita Terkait
News Update