Cukong Politik di Pilkada, Modali Calon 20 Persen Bisa Untung 80 Persen

Sabtu 19 Sep 2020, 17:05 WIB
Pangi Syarwi Chaniago,

Pangi Syarwi Chaniago,

JAKARTA - Namanya cukong politik di Pilkada memang penuh spekulasi. Mereka berani menggelontorkan uangnya dalam jumlah besar untuk modal awal kampanye calon, bisa jagoannya menang, mereka akan mengeruk keuntungan sampai 80 persen.

"Mereka berani gelontorkan 20 persen modal kampanye, nanti ketika jagoannya menang, bandar politik bisa memperoleh keutungan 80 persen," kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Jumat (18/92020).

Menurut Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu, cukong menggelontorkan 20 persen di awal untuk kampanye. Kalau jagoannya menang, mereka punya MoU, mendapat ijin tambang dengan mudah untuk mengeksplorasi sumber daya alam seperti tambang, batu bara, minyak, gas, mineral dan lain lain yang di daerah tersebut. 

Sehingm, bandar politik bisa memperoleh keutungan 80 persen, sementara mereka hanya mengelontorkan 20 persen saja di awal sebagai modal kampanye untuk calon kepala daerah yang di danai cukong tersebut.

Ingat, lanjutnya, bahwa tidak ada makan siang gratis (no free lunch), ujung dari bantuan modal kampanye dari cukong tadi adalah  bagaimana ijin yang mudah didapatkan pengusaha (pemodal) tetap cukong dan bandar politik untung besar.

Sementara yang tertinggal adalah kerusakan alam, sisa penambangan, kerusakan alam, rakyat di daerah tersebut tetap tidak berubah, tetap saja miskin. "Pemodal dan cukong yang tetap menang. Lagi lagi rakyat yang dirugikan," tandasnya. (win)
 

News Update