Petugas Pemadam Evakuasi 2 Ekor Ular Kobra di Kamar Warga

Jumat 18 Sep 2020, 12:17 WIB
Dua ekor ular yang diamankan dari tumpukan kain di rumah warga. (ist)

Dua ekor ular yang diamankan dari tumpukan kain di rumah warga. (ist)

JAKARTA – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, mengevakusi dua ekor ular kobra yang bersembunyi   di tumpukan kain di rumah warga di Jalan Pangkalan Jati 1, RT 03/13, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar.

Kasi Ops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan permintaan evakuasi itu diterima pihaknya pada Kamis (17/9) malam. Pihaknya pun menerjunkan satu unit mobile resque dengan lima personil.

 "Laporan yang kami terima ular itu masuk kedalam kamar si pemilik rumah," katanya, Jumat (18/9/2020).

Tim yang tiba di lokasi pun langsung menyisir seluruh kamar yang ada dengan memeriksa setiap sudut. Hasilnya, ditemukan dua ekor ular kobra yang kala itu bersembunyi di tumpukan kain. "Satu ekor sepanjang 60 sentimeter dan satu lagi sepanjang 70 sentimeter," ujarnya.

Mendapati dua ekor ular yang bersembunyi di tumpukan kain, kata Gatot, pemilik rumah pun akhirnya lega. Namun untuk memastikan tak ada lagi hewan melata itu, petugas pun menyisir ke titik-titik lain yang biasanya jadi tempat favorit ular.

 "Anggota juga menyisir sekitar rumah untuk memastikan apa masih ada ular lainnya, tapi yang ditemukan hanya dua tadi," tuturnya.

Atas kejadian ini, Gatot pun mengimbau warga memperhatikan kondisi rumahnya agar tidak dijadikan tempat hewan itu untuk bersembunyi. Segera bersihkan semak-semak, tumpukan barang bekas hingga puing karena itu tempat ular berada.

"Lokasi itu harus dibersihkan karena cenderung dipilih ular jadi tempat bersembunyi mereka namun tak disadari warga," ungkapnya.

Gatot menambahkan, warga yang hendak melaporkan kebakaran dan permintaan evakuasi, juga bisa menghubungi WhatsApp Sudin PKP Jakarta Timur di 0822 9797 0113. "Bisa juga melapor ke 112, 021 8590 4904, atau 021 858 2150 yang semuanya siaga 24 jam menerima laporan kebakaran dan evakuasi dari warga," pungkasnya. (ifand/tri)

Berita Terkait
News Update