JAKARTA - Presiden Jokowi mengapresiasi kiprah GP Ansor dalam mewarisi semangat ulama yang berpandangan bahwa mencintai Tanah Air merupakan sebagian dari iman.
"Warisan semangat para ulama inilah yang membuat GP Ansor selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jokowi saat menghadiri pembukaan Konferensi Besar XXIII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tahun 2020.
Presiden hadir secara virtual jalannya acara tersebut dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat siang (18/9).
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, hingga Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara para peserta dan undangan mengikuti acara dari Manado Tateli Resort & Convention, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
"Ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. Ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai," ucapnya.
Presiden menilai peran dan kiprah tersebut dinilai relevan dengan kondisi negara Indonesia yang majemuk dalam suku, agama, dan budaya. Presiden mengatakan bahwa keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan, melainkan dapat menjadi sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat Indonesia menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
"Dalam kehidupan berdemokrasi sendiri, perbedaan dalam sebuah kemajemukan sudah menjadi keniscayaan. Sistem demokrasi di negara kita juga memberikan ruang kebebasan untuk menyatakan pendapat dengan tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat," tegas Jokowi.
"Saya berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji yang diambil para ulama untuk selalu tawassuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh tanpa menghilangkan semangat amar makruf nahi mungkar," tandasnya. (johara/ruh)