ADVERTISEMENT

Bila Mantan Kades Kesepian, Bu Perdes pun Diajak Mesum 

Jumat, 18 September 2020 07:30 WIB

Share
Bila Mantan Kades Kesepian, Bu Perdes pun Diajak Mesum 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SETELAH tak punya jabatan, Hamdani, 60, dari Semarang ini jadi kesepian. Kebetulan ada janda Perdes (perangkat desa) tetangga desa yang masih lumayan cantik, sehingga Meilani, 48, dipacarinya. Keseringan apel ke rumah janda, lama-lama keduanya berani berbuat mesum. Mantan Kades ini didenda Rp 20 juta.

Orang setelah pensiun dan kehilangan jabatan, sering dihinggapi penyakit post power syndrome. Hamdani warga Bringin Kabupaten Semarang (Jateng) bukan mantan menteri, hanya mantan Kades dan mantan Kepala SMP Islam.

Tapi juga mengidap post power syndrome. Hidup jadi iseng banget, jika tak mau disebut kesepian. Sebetulnya juga masih ada istri, tapi sudah sama-sama tua, jadi tak mampu mengobati rasa sepinya. Ibarat listrik, sudah nggak nyetrom lagi.

Mau mengisi kesibukan menggarap sawah atau pekarangan, sebagai orang kota Hamdani tak memiliki. Mendadak setan membisiki, “Kalau tak bisa menggarap lahan, mendingan menggarap janda sajalah, kan lumayan buat iseng.”

Mendadak sontak dia jadi ingat pada janda Meilani yang pernah jadi anak buahnya, ketika dirinya masih Kepala Desa. Ditilik dari usia, Bu Perdes ini juga masih STNK.

Maka Hamdani pun studi lapangan, ternyata gayung bersambut. Keduanya pun pacaran. Tapi karena musim Corona begini, tak bisa pergi jauh-jauh. Hamdani lah yang sering mengunjungi Meilani sebagai DTM (Daerah Tujuan Mesum).

Soalnya ketika situasinya memungkinkan, keduanya berbuat mesum. Biar sama-sama sudah tua, tapi karena bukan milik sendiri, rasanya lebih temanja dan seger sumyah!

Rutinitas Hamdani ke rumah janda Perdes, lama-lama memancing kecurigaan warga. Saat diintip, persis seperti dugaan warga, mereka berbuat mesum. Maka warga kemudian bersepakat diam-diam, bila Hamdani datang lagi akan digerebek.

Soal dia adalah mantan Kadesnya dulu, bodo amat. Salah sendiri, kenapa bekas Kepala Desa tak bisa menjaga “kepala”-nya dalam sarung. Dan Hamdani yang tak tahu niat warga Bringin itu masuk dalam jebakan.

Seperti diprediksi warga, malam ini dia pastilah hadir menemui Bu Perdes. Dan benar saja, begitu Hamdani masuk rumah, warga mulai siap-siap. Setengah jam kemudian, ketika “gara-gara” itu mulai berlangsung, penggerebekan dilakukan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT