JEPANG - Parlemen Jepang telah memilih Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri (PM) baru Jepang, Rabu (16/9/2020) menyusul pengunduran diri PM sebelumnya Shinzo Abe pada Agustus lalu dengan alasan kesehatan yang buruk.
Ia menjadi PM baru Jepang setelah memenangkan kepemimpinan partai dengan hasil perolehan suara 314 dari total 462 suara. Pemungutan suara hari ini mengonfirmasi posisi baru mantan sekretaris kabinet tersebut menjadi seorang PM.
Mengingat bahwa koalisi yang dipimpin oleh Partai Demokrat Liberal (LDP) yang konservatif memegang mayoritas di parlemen, kemenangannya diharapkan secara luas. Bersama dengan kabinet barunya, dia kemudian akan disahkan secara seremonial oleh kaisar di Istana Kekaisaran.
Jepang sedang berjuang dengan pandemi virus korona yang telah menyebabkan kemerosotan ekonomi terbesar dalam catatan setelah bertahun-tahun mengalami stagnasi ekonomi. Negara ini juga menghadapi masyarakat yang menua dengan cepat, dengan hampir sepertiga penduduknya berusia di atas 65 tahun.
Suga telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai Kepala Sekretaris Kabinet, peran paling senior dalam pemerintahan setelah PM.
Dia telah berjanji untuk menjalankan banyak agenda pemerintahan sebelumnya, termasuk program reformasi ekonomi yang dijuluki Abenomics.
"Pemilihan Suga menjamin kontinuitas dalam semua inisiatif kebijakan utama yang diluncurkan oleh Shinzo Abe," kata Yuki Tatsumi, direktur program Jepang Stimson Center yang berbasis di Washington.
Ia juga mengingatkan Suga bahwa ujian terbesar baginya adalah seberapa baik dia tampil sebagai wajah publik pemerintah Jepang. Kemampuannya sebagai pemimpin pun masih diragukan oleh Tatsumi.
"Meskipun kemampuannya sebagai tangan kanan Abe dan sekretaris kabinetnya telah banyak terbukti, kemampuannya untuk memimpin negara sebagai pemimpin atas sebagian besar belum teruji, terutama di bidang kebijakan luar negeri. Bagaimana Suga dapat beralih dari tangan kanan menjadi pemimpin, akan menentukan seberapa baik transisi kepemimpinan dapat dikelola," terangnya. (Talitha/win)