JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat pendonor berkurang dan mengakibatkan stok darah semakin berkurang. Di PMI DKI Jakarta, pasokan darah terus menurun dan hingga kini merosot hingga 70 persen.
Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini pasokan darah segar di PMI memang semakin berkurang.
Stok yang ada menurun hingga 70 persen dari jumlah kantong perharinya. "Karena biasanya dalam satu hari kita punya stok 1000 kantong, kini hanya 300 kantong saja," katanya, Kamis (17/9).
Dikatakan Rustam, meski stok darah yang menipis, pihaknya meyakinkan pasokan darah masih aman. Sehingga kebutuhan darah untuk berbagai terapi penyakit yang membutuhkan darah rutin masih cukup.
"Pasokan itu juga cukup untuk kebutuhan pasien demam berdarah, kecelakaan dan ibu melahirkan," ujarnya.
Meski begitu, mantan Walikota Jakarta Barat ini pun terus mengajak masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Terlebih, kantor PMI juga saat ini terus dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Mari datang donor darah, kami pastikan kantor PMI aman bagi pendonor yang datang," ungkapnya.
Ditambahkan Rustam, di kantor PMI sendiri sudah membuat protokol kesehatan untuk pelaksanaan donor darah. Dimana mulai masuk kantor masyarakat akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Ketika sudah didalam nantinya akan diwawancarai dulu terkait penularan Covid-19, pemeriksaan fisik sederhana, hingga disinfektan berkala," pungkasnya. (Ifand/win)