BOGOR – Kapolsek Babakan Madang Kompol Silfia Sukma Rosa menelusuri beredar informasi ada salah satu pimpinan Pondok Pesantren di wilayahnya viral meninggal diduga akibat dianiaya.
Namun dari hasil pengecekan, korban meninggal tidak ada unsur penganiayaan, tetapi lantaran sakit.
"Kami menelusuri kabar dari media sosial yang viral yang menyebutkan ada pimpinan pondok pesantren tewas diduga dianiaya. Namun setelah ditelusuri korban meninggal lantaran terjatuh di kamar mandi dan mempunyai riwayat sakit komplikasi ginjal, "ujar Kapolsek Babakan Madang Kompol Silfia didampingi Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita kepada Poskota, Rabu (16/9/2020) sore.
Pesan viral tersebut diketahui beredar sekitar pukul 06.30 WIB.
"Hasil kroscek yang kami lakukan bersama dengan Pak Kasat Intel dengan disaksikan keluarga, istri, RT, RW dan warga setempat, bahwa kematian K.H Abdul Kohar bukan dikarenakan tindak pidana penganiayaan (pengeroyokan), melainkan wafat karena penyakit komplikasi dan ginjal yang dideritanya serta sempat terjatuh di dalam kamar mandi,” ungkapnya.
Terpisah Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menghimbau kepada warga masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi dengan adanya berita yang belum tentu kebenarannya. Lakukan pengecekan bersama Muspika dan Polsek setempat serta lakukan Tabayyun.
"Segala informasi yang masuk diminta cek kebenaran langsung yang bersangkutan jangan mudah terprovokasi sehingga dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan dapat terjadi," pungkasnya. (angga/tri)