ADVERTISEMENT

Masyarakat Lagi Panik, Jangan Bikin Horor

Rabu, 16 September 2020 09:45 WIB

Share
Masyarakat Lagi Panik, Jangan Bikin Horor

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SIAPA yang mau jalan hari ini? Jalan kemana saja, ke kantor, ke family karena ada hajatan, atau sekadar jalan-jalan piknik bersama keluarga? Jangan lupa ya, protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dst. Kalau salah satu nggak dilaksanakan itu nggak usah pergi, di rumah saja. Karena apa, terutama nggak pakai masker maka akan mendapat masalah di jalan. Pas ada razia kesehatan menyangkut Covid-19, petugas akan menindak degan tegas.

Sudah melihat atau mendengar, atau mungkin juga merasakan sendiri, hukuman yang dijatuhkan bagi pelanggar. Melakukan tugas social dengan menyapu jalanan, got,ada yang didenda, ada juga yang masuk dan tiduran sejenak di dalam peti mati.

Hukuman yang terakhir ini tentu saja cukup bikin orang bergidik, karena belum waktunya harus masuk ke tempat yang orang tahu semualah buat apa peti mati tersebut.

Mengapa harus peti mati? Apakah orang yang nggak pakai masker dianggap sudah sebegitu bandel dan segera harus masuk peti? Atau ini biar masyarakat pelanggar protokoler jera? Para penegak hukum sudah kalang kabut, bingung, karena masih saja banyak yang bandel? Nggak tahulah, tapi yang jelas banyak masyarakat nggak setuju jenis hukuman dengan pengkat kematian, seperti peti mati dan keranda, misalnya?

Apa nggak ada hukuman lain? Kreatif boleh, tapi ya nggak usah cari hal-hal yang nggak manusiawilah. Iyalah, orang belum mati kok harus masuk peti mati? Nggak sekalian suruh gali kubur?

Ya, sudahlah. Barangkali ini bisa diambil himahnya, atau ada nasihat di situ? Misalnya beginilah, nanti anda akan seperti ini, keluar rumah nggak pakai masker, bisa sakit dan mati? Lalu dimasukan ke sini?

Ah, jangan bikin horor dong pak petugas? Masyakat lagi panik, jangan dibikin panik lagi? (massoes)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT