PKS: Ulama Perlu Dilindungi

Selasa 15 Sep 2020, 08:45 WIB
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini. (ist)

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini. (ist)

JAKARTA - Pemerintah dan negara bertanggung jawab untuk lebih meningkatkan perlindungan kepada ulama, tokoh, dan simbol agama dari berbagai ancaman dalam bentuk apapun baik verbal (penghinaan dan penistaan) apalagi ancaman fisik seperti yang dialami Syekh Ali Jaber.

"Ulama adalah pewaris Nabi, mereka adalah suluh atau penerang yang menjaga keimanan dan akhlak mulia masyarakat. Barokahnya bangsa Indonesia karena ada ulama," kata Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini yang dihubungi di Jakarta, Senin (15/9/2020) malam.

Sebab itu, menurut Jazuli negara harus menempatkan mereka pada posisi terhormat dan melindunginya dengan segala upaya. Atas alasan tersebut, Fraksi PKS DPR secara sadar menginisiasi RUU Perlindungan Tokoh dan Simbol Agama dalam rangka memuliakan posisi mereka dalam kehidupan berbangsa dan negara, serta menegaskan tanggung jawab negara untuk melindungi mereka dari berbagai ancaman, penghinaan, penodaan dan penistaan.

"Dengan kejadian yang menimpa Syekh Ali Jaber ini semakin urgent kebutuhan untuk segera menyelesaikan RUU tersebut. Agar setiap warga negara memiliki kesadaran untuk memuliakan agama, tokoh ulama dan simbol-simbolnya yang mulia," pungkas Jazuli.

Baca jugaSyekh Ali Jaber Ditusuk, PKS: Pentingnya RUU Perlindungan Ulama

Jazuli juga menyampaikan sikap Fraksi PKS  yang mengutuk keras penyerangan terhadap Syekh Ali Jaber yang tengah melakukan aktivitas dakwah di Lampung.

"Kami  meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan membuka secara terang benderang motif pelaku dan kemungkinan otak dibalik peristiwa tersebut," kata Jazuli.

Baca jugaLolos dari Pembunuhan, Syekh Ali Jaber : Allah Selamatkan Saya

"Mengingat kejadian ini bukan yang pertama bahkan beberapa kali terjadi menimpa ulama kita, maka aparat kepolisian harus menyelidiki secara serius apakah ada skenario yang lebih besar atas penyerangan dan ancaman terhadap para ulama yang dilakukan oleh anasir jahat yang mengoyak kedamaian umat," ungkap Jazuli.

Pemerintah dan aparat keamanan termasuk intelijen perlu membaca secara komprehensif apakah serangan dan ancaman kepada ulama selama ini disengaja. "Kalaupun spontan apalagi dilakukan orang gila masa terjadi berulang di berbagai tempat. Ini yang kita titip pesan kepada aparat," imbuhnya. (johara/ys)

Berita Terkait
News Update