Rupiah Lesu Dekati Rp15.000 per Dolar AS, CBA: Bukan karena PSBB Anies

Senin 14 Sep 2020, 14:00 WIB
Direktur Centre Badget for Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. (ist)

Direktur Centre Badget for Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi. (ist)

JAKARTA - Pascapenetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang di mulai hari ini, rupiah melemah terhadap dolar AS, berada pada level Rp14.928 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (14/9/2020) pada pukul 10.01 WIB, rupiah berada pada posisi Rp14.928 per dolar AS. Posisi ini melemah 0,25 persen (38 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.890 per dolar AS.

Direktur Centre Badget for Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi yang dihubungi di Jakarta, Senin (14/9/2020) menepis rupiah melemah karena kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Justru langkah Anies tersebut banyak yang menilai sudah tepat untuk menahan laju peningkatan Covid-19. Ini perlu dilakukan karena rujukan rumah sakit Covid-19 semakin terbatas, termasuk lahan pemakaman yang juga terbatas," papar Uchok.

Ia menilai justru yang mempersoalkan kebijakan PSBB ini, seperti yang dilakukan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan alasan dapat menghambat pemulihan ekonomi, sehingga menimbulkan ketidakpastian dan berdampak kepada melemahnya rupiah.

Ada lagi konsep burden sharing yang akan dilakukan pemerintah dengan Bank Indonesia (BI). "Konsep ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak lagi memiliki uang yang cukup," tuturnya.

Ia mengatakan konsep burden sharing (pembagian beban) ada kemungkinan BI untuk mencetak uang. (johara/ys)

Berita Terkait

News Update