ADVERTISEMENT

Kantor Pelayanan Samsat Jakbar Dipadati Warga, Protokol Kesehatan Tak Dipatuhi

Senin, 14 September 2020 15:22 WIB

Share
Kantor Pelayanan Samsat Jakbar Dipadati Warga, Protokol Kesehatan Tak Dipatuhi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Operasi yustisi yang digelar Polda Metro Jaya bersama TNI dan Satpol PP untuk menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19 selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masih ditemukan masyarakat berkumpul dan tidak menggunakan masker.

Salah satunya di Gedung Samsat Jakarta Barat. Di lokasi ini penerapkan protokol kesehatan secara baik belum terlihat dihari pertama PSBB total, pada Senin (14/9/2020). Di loket Cek Fisik Samsat misalnya, sekitar pukul 11.00 hingga 12.00 terlihat dikerumuni oleh para pemohon perpanjangan surat kendaraan.

Antrian panjang mulai terlihat sejak masuk samsat, begitujuga di lantai 1 bagian perpanjangan pajak kendaraan, antrian juga terlihat di kawasan ini. Meski mengantri membawa berkas namun protokol kesehatan di terapkan di kawasan ini.

Sejumlah fasilitas kesehatan juga tampak terlihat dan digunakan pengunjung. Seperti westafel portabel yang ada sebelum pengunjung masuk, dimana terlihat sejumlah pengunjung antri mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu saat memasuki gedung, petugas juga melakukan pengecekan suhu badan dan melakukan jaga jarak di dalam ruangan. Termasuk pengunjung yang datang, mereka disiapkan kursi di tenda luar gedung, dan tampak duduk dengan jarak satu meter.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menegatakan, tempat pelayanan pemerintah seharusnya menjadi contoh aparat memberikan pemahaman penerapan protokol kesehatan.

"Seharunya kantor kepolisin itu bisa menjadi contoh bagi masyarakat ketika adanya operasi Yustisi ini," kata Trubus, Senin (14/9/2020).

Dikatakan, dengan kurangnya teladan dari instansi Polri di kantornya menjadikan masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu, ia menyayangkan dengan adanya keramaian di kantor yang seharunya menjadi percontohan.

"Kurangnya kesadaran dari pengambil kebijakan sehingga protokol kesehatan tidak berjalan dengan baik di sana," tukasnya. (ilham/tha)

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT