Senin, 14 September 2020 11:22 WIB
JAKARTA – Guna melestarikan seni dan budaya Betawi, Astrabi menggelar Festival lomba pencak silat Betawi secara virtual dengan tema "Maen pukulan Betawi" di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (13/9/2020).
Anwar Al-Bathawi, Ketua Umum Astrabi mengatakan lomba virtual ini bukan sekali ini diselenggarakan di masa pandemi. “Kenapa kami memilih tema "maen pukulan Betawi”, karena lebih terdengar sangat jumawa. Memang katanya tidak seperti bahasa normatif, tapi ini menunjukkan orang Betawi sangat terbuka dari sisi bahasa, dan ungkapan ini mudah di mengerti orang. kita ini bukan hanya melestarikan Seni dan Budaya saja tapi kita juga mengembangkan Seni dan Budaya Betawi,"papar Anwar.
Jadi maksud dari "maen pukulan Betawi”, adalah trik pencak silat Betawi yang maksudnya para jawara tempo dulu itu mempelajari dan mengaplikasikan pencak silat itu bukan untuk jago-jagoan atau untuk mencelakai orang lain tapi sebagai pengamanan diri di saat kita di serang oleh orang yang ingin mencelakai kita atau membantu orang lain yang dicelakai orang.
“Jadi ada istilah orang Betawi "lu jual gue beli" yang artinya ia akan melawan kalau diri nya memang sudah di posisi tidak aman. Itu pun dengan gerakan kuda-kuda dengan posisi kaki merenggang artinya kita tidak akan menyeleksi orang tapi lebih kepengaman diri, " terangnya.
Dalam festival pencak silat virtual ini, ada 70 sanggar pencak silat yang ikut dan Astrabi berharap kedepan bukan hanya Dinas Budaya dan pariwisata saja yang ikut mendukung kegiatan ini tapi juga peran dinas pendidikan.
“Kami berharap Gubernur DKI Jakarta agar menjadikan pencak silat ini di sebagai muatan lokal di Sekolah-sekolah Negri dan juga swasta agar menjadi peluang yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku seni dan atlet pencak silat,” ujarnya.
Anwar menambahkan, Astrabi bukan benalu pencetus icon seni dan berharap diakui keberadaannya, dan bermanfaat dalam hal melestarikan dan mengembangkan Budaya Betawi khususnya Pencak Silat.
Iwan Hery wardhana, kepala Dinas kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menambahkan, ini suatu event yang positif di saat pandemi.
“Dengan adanya event olahraga seperti ini justru menjaga daya tahan dan metabolisme tubuh agar selalu sehat. Walaupun perlombaan di adakan secara virtual tapi para peserta lomba melakukan gerakan-gerakan silat dengan sungguh-sungguh. Selain melestarikan budaya bangsa pencak silat merupakan seni olah tubuh dan gerak. Semoga kedepan nya lebih banyak lagi peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba ini " pungkas nya.(tri)