ADVERTISEMENT

Pembeli Sepi, Pedagang Keranjang Parsel Tetap Bertahan: Tidak Tahu, Sampai Kapan Kondisi Begini

Minggu, 13 September 2020 06:40 WIB

Share
Pembeli Sepi, Pedagang Keranjang Parsel Tetap Bertahan: Tidak Tahu, Sampai Kapan Kondisi Begini

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PEDAGANG keranjang parsel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat menjerit, pembeli sepi dan pendapatannya anjlok hingga mencapai 80 persen, akibat dihantam virus corona.

Enil, pedagang keranjang parsel mengungkapkan sepinya pembeli akibat mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Jakarta. “Kami ini ibaratnya hidup segan tapi matipun tak mau. Benar-benar berat, usaha sudah ngap-ngapan,” ucapnya, kemarin saat ditemui di kawasan Cikini.

Kondisi ini ditambah dengan adanya keputusan Pemprov DKI yang kembali mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena penularan virus Corona tak kunjung melandai.

Dirinya menduga kebijakan tersebut akan menambah panjang penderitaan para pegiat usaha kecil.

“Apalagi nanti Senen sudah mulai PSBB ketat lagi, makin tambah sepi deh jualan,” keluh Ibu 3 anak asal Bogor, Jawa Barat.

Enil yang sudah berjualan keranjang parsel lebih dari 20 tahun ini mengaku penjualan keranjang parsel laris saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, musim kawin, Lebaran Haji dan Natal atau tahun baru. “Paling laku itu biasanya pas lebaran, tapi tahun ini mah ya cukup buat makan aja, buat kebutuhan lebaran aja gak cukup,” ungkap Enil.

Enil menjelaskan, untuk harga keranjang parsel cukup murah di tempatnya. Keranjang parsel dari bahan Rotan berkisar Rp30 ribu-Rp55 ribu, sedangkan berbahan Vinil satu set seharga Rp150 ribu, kemudian Kotak Bambu dibanderol dengan harga per-set Rp80 ribu. “Itu juga bisa ditawar harganya, yang penting gak tekor aja lah. Yang penting dapat buat makan,” ucapnya.

Enil berharap keadaan seperti ini cepat berlalu. Agar usaha yang dia geluti ada peningkatan pendapatan dan ekonomi keluarganya cepat membaik.

“Nggak tau sampai kapan kayak gini, berat banget. Memang sih gak saya aja semua juga ngeluh sepi, tapi udah terlalu lama juga kayak gini,” pungkasnya. (yono/ta)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT