GAIN Dukung Peningkatan Edukasi tentang Susut Pangan

Minggu 13 Sep 2020, 05:00 WIB
JP2GI dan Gain terus berupaya  mengurangi susut pangan dan mengurangi limbah ikan dari masyarakat. (ist)

JP2GI dan Gain terus berupaya mengurangi susut pangan dan mengurangi limbah ikan dari masyarakat. (ist)

TANGSEL - Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Susut dan Limbah Pangan Sedunia (International Day of Awareness of Food Loss and Waste), Global Alliance for Improved Nutrition Indonesia (GAIN) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi susut dan limbah pangan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.

GAIN bersama Jejaring Pasca-Panen untuk Indonesia (JP2GI) menyelenggarakan kegiatan webinar untuk meningkatkan kesadaran tentang susut paska panen yang diikuti 4.000 pelaku sektor gizi dan perikanan.

Menurut Ravi Menon, County Director GAIN Indonesia, dalam setahun, hampir sepertiga pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton susut dan menjadi limbah.

"Jumlah ini setara dengan susut nilai gizi ikan sekitar 16.50-27.500 ton protein per tahun, yang dapat memenuhi kebutuhan 2,7-4,4 juta anak di Indonesia. Jumlah ini sangat besar sementara kita sedang berjuang untuk mengurangi malnutrisi seperti anemia dan stunting di masyarakat", ujar Ravi, dalam webinar, Sabtu (12/9/2020).

Ravi menambahkan, dirinya berharap bisnis UMKM bisa menjadi salah satu solusi pendapatan masyarakat golongan menengah ke bawah dan solusi bagi penyediaan makanan bergizi untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Sektor kelautan dan perikanan diharapkan siap memproduksi produk-produk perikanan siap saji dan siap masak yang banyak diminati selama pandemi ini," tambahnya.

Ketua Umum JP2GI, Dr. Soen’an Hadi Poernomo menyebutkan, dalam masa pandemi Covid19, UMKM yang bergerak dalam bidang perikanan juga harus terus berinovasi dan berusaha memperkecil susut dan limbah pangan agar dapat berjalan optimal.

"Kami berupaya menciptakan ekosistem usaha yang baik agar produk-produk tersebut dapat sampai ke masyarakat dengan skala besar dan harga yang terjangkau," katanya. (toga/ys)
 

News Update