JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Dr. Didik Mukrianto sangat prihatin dan menyayangkan semangat dan langkah Wakapolri yang akan melibatkan "jeger/preman" pasar dalam penanganan Covid-19.
"Saya mengapresiasi semangat, komitmen dan langkah Wakapolri dalam merespon serta menangani penyebaran Covid-19 yang belum terkendali hingga saat ini, namun semangat dan langkah itu bisa menimbulkan persoalan baru dan kontra produktif apabila salah dalam mengambil kebijakan termasuk meligitimasi hadirnya "jeger/preman pasar" dalam tugas dan kewenangan institusional formal," tutur Didik
Lebih lanjut, Ketua DPP Partai Demokrat Departemen Hukum Dan Hukum HAM ini mengingatkan Wakapolri untuk menghitung ulang secara cermat dampak dan eksesnya, termasuk psikoligis eksesnya bagi masyarakat dan publik secara luas.
Baca Juga : Di Sidang Umum AIPA Puan Tekankan Penanganan Covid-19, Keamanan dan Perdamaian ASEAN
Didik mengingatkan Wakapolri agar tidak perlu menakut-nakuti masyarakat dengan hadirnya kelompok informal apalagi "jeger/preman" untuk menekan dan/atau membuat tidak nyaman masyarakat.
"Pengetahuan publik selama ini, hadirnya "jeger/preman" untuk beberapa kondisi dianggap sangat meresahkan dan mengganggu kamtibmas yang harus ditindak oleh Polisi, dengan anggapan adanya legitimasi yang akan diberikan oleh Wakapolri karena rencana pelibatan mereka dalam penanganan Covid-19, tentu ini akan dianggap juga pengakuan dan penguatan terhadap aktifitas para "jeger/preman" ini," tegas Ketua Umum Karang Taruna ini.
Didik berharap kepada Wakapolri untuk tetap obyektif, rasional dan selalu terukur dalam mengambil langkah dan kebijakan untuk melayani dan mengayomi masyarakat.
Baca Juga : Sinergi Wakil Ketua 2 Komite Penanganan Covid-19 dan Walikota Depok Tanggulangi Status Zona Merah
Wakapolri juga harus memahami dan menguasai peta penyebaran covid-19 yang sesungguhnya, mengupdate setiap perilaku dan psikologis masyarakat di saat pandemi, perilaku para aparat pemerintah , para pemimpin kita saat ini. Karena perilaku masyarakat akan sangat ditentukan oleh para perilaku para pemimpinnya.
"DengaN Kesiapan Polri dan SDM-ny yang cukup maju dan dapat diandalkan saat ini, saya berharap Wakapolri punya kepercayaan diri dan sekaligus yakin para aparat dibawahnya lebih dari mampu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tidak perlu melibatkan, apalagi berpotensi meligitimasi eksistensi "jeger/preman pasar," pungkas Didik. (rizal/tha)