JAKARTA - Palestina menarik duta besarnya dari Bahrain, terkait rencana negara tersebut melakukan normalisasi dengan Israel.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al Malik mengatakan pihaknya memanggil duta besar di Manamah (Ibu Kota Bahrain). "(Dipanggil) Untuk berkonsultasi dan membahas langkah yang diperlukan menuju perjanjian normalisasi," bunyi sebuah pernyataan seperti dikutip laman TRTworld, Sabtu (12/9/2020).
Seperti diketahui, Israel dan Bahrain sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik penuh pada hari Jumat, seperti disampaikan Presiden AS Donald Trump.
Perjanjian terbaru diselesaikan selama panggilan telepon antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, menurut pernyataan bersama AS-Bahrain-Israel yang diterbitkan di Twitter oleh Presiden AS Donald Trump.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, dan UEA pada 2020.
Baca juga: Bahrain Susul UEA, Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Otoritas Palestina dan Hamas sama-sama mengutuk kesepakatan normalisasi Israel-Bahrain hari Jumat sebagai "tikaman dari belakang" oleh negara Arab dan tindakan "agresi" terhadap rakyat mereka.
"Pimpinan Palestina dengan keras menolak dan mengutuk deklarasi tripartit Amerika-Bahrain-Israel tentang normalisasi hubungan antaranegara pendudukan Israel dan Kerajaan Bahrain," kata Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan. (johara/ys)