JAKARTA - Indah Yuliani alias Cipluk, pilot wanita pertama di Indonesia yang meninggal dunia, awalnya ditentang untuk menjadi seorang penerbang. Terlebih, di keluarganya sendiri, tak ada satupun kerabatnya yang berprofesi sebagai pilot.
Nenny (64), kakak Kapten Indah mengatakan, menjadi pilot itu merupakan cita-cita Cipluk yang sudah disampaikan sejak SMP. Adiknya mengaku ingin lanjut sekolah di SMT Penerbangan.
"Cuma nggak dikasih sama bapak saya dia ia pun akhirnya memilih masuk SMA," katanya, saat ditemui di rumah duka di Komplek Bumi Harapan Permai, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (12/9/2020).
Namun, sambung Nenny, hal itu tak menyurutkan niat dan cita-cita adiknya menjadi seorang pilot. Pasalnya, ketika lulus SMA adiknya tetap mendaftar menjadi seorang pilot di Curug. "Saat itu tahun 1978, dia daftar dengan 11 temannya. Hanya dua yang lolos, adik saya dan temannya yang pria," ujarnya.
Sejak berprofesi sebagai pilot, sambung Nenny, berbagai penerbangan dijalaninya agar mendapat jam terbang yang banyak. Hingga akhirnya sejak tahun 2000-an, adiknya dipercaya sebagai pilot pesawat carter.
"Hingga saat ini adik saya hanya mengantar carteran ke PT Freeport," ungkapnya.
Baca juga: Cipluk, Kapten Pilot Perempuan Pertama di Indonesia Meninggal
Dan atas kejadian yang menimpa adiknya, Nenny, berharap kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli terhadap wabah Covid-19. Jangan sampai wabah ini kembali memakan korban jiwa lebih banyak setelah saat ini telah mencapai ribuan orang.
"Covid-19 itu bukan penyakit bohong-bohong, jadi benar harus jaga diri harus percaya bahwa penyakit itu jahat," pungkasnya. (ifand/ys)