JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) harus tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, di tengah pandemi Covid-19, kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah.
Saat ini, lanjutnya, mata uang rupiah mengalami depresiasi secara konstan.
"Kami yakin terhadap berbagai yang dilakukan dan ditempuh oleh Gubernur Bank Indonesia. Dan kami berharap Gubernur Bank Indonesia bisa menjaga stabilitas di sektor keuangan," kata Said, Sabtu (12/9/2020).
Namun ia juga khawatir, upaya-upaya yang dilakukan Gubernur BI akan menjadi sia-sia bagi semua pihak apabila tidak ada koordinasi yang baik di semua lini.
"Kejadian kemarin sangat disesalkan, yakni pernyataan yang begitu bombastis dan dramatis oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta (yang kembali menerapkan PSBB ketat) sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu, dan membakar ludes 300 triliun, saham-saham kita berguguran," jelasnya.
Politisi PDI-Perjuangan ini menegaskan, kalau korporasi hancur maka retail juga akan hancur.
"Inilah tantangan berat baik bagi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maupun Gubernur Bank Indonesia," tandasnya.(*/tri)