TEGA banget Juwadi (45) jadi orang. Cemburu cintanya diduakan oleh janda Minarsih (54), tanpa belas kasihan dia membakar pakai bensin atas janda STNK itu. Keruan saja Minarsih mbanyaki, sampai dilarikan para tetangga ke RS Wates Kulon Progo. Kini polisi masih memburu si kucluk Juwadi.
Cinta itu buta, begitu kata pujangga. Saking butanya, janda cantik pun bisa dianggap singkong yang layak bakar. Padahal jangankan sekujur tubuh dibakar, baru nginjek tegesan tak sengaja saja orang sudah ginjal-ginjal nggak keruan. Begitulah dahsyatnya cinta, selain bikin mata buta, juga bisa bikin mata gelap meski di ruangan yang dipasangi neon 40 wat.
Juwadi warga Sentolo Kulon Progo (DIY), sudah sekian lama menduda. Ingin sebetulnya dia menikah lagi, tapi sebagai buruh serabutan, dia tak pernah punya uang cukup. Jangankan kebutuhan sekunder di bawah perut, sedangkan untuk perut saja sering kerepotan. Juwadi paham betul, perempuan sekarang mana mau jika hanya dipasok bonggol tanpa diiringi benggol yang memadai.
Tapi memang tak bisa dipukul rata semua wanita begitu. Banyak juga perempuan yang memahami kondisi kemampuan seorang pria. Salah satunya adalah janda Minarsih, warga Nanggulan, sama-sama di Progo West. Dia memahami kondisi Juwadi yang balung kere itu. Maka ketika lelaki ini ada tanda-tanda menaksir dirinya, dia pun memberi lampu hijau.
Di mata Minarsih, Juwadi ini pintar bergaul, sehingga kalau ada jodoh, mau sajalah nanti digauli olehnya. Maka keduanya pun menjalin cinta, merajut benang-benang asmara. Minarsih memang tak terlalu berharap diberi ini itu oleh Juwadi. Yang penting lelaki ini bisa jadi teman ngobrol yang enak. Mungkin karena senasib sepenanggungan. Sana duda, sini janda uik-uikkkk…..sebagaimana kata Titik Sandhora-Muchsin dulu.
Memang soal pernikahan belum masuk agenda, karena Minarsih – Juwadi masih sama-sama dalam tahap penjajagan. Tapi awas, penjajagan dalam arti saling menelaah tabiat masing-masing lho, bukan “dijajagi” di atas ranjang. Ibarat Pilkada begitu, kini baru taraf membangun koalisi, belum sampai coblosan.
Tapi mungkin belum ada jodoh, tiba-tiba Minarsih mendapatkan laki-laki pembanding, yang semuanya di atas Juwadi. Dianya pun sudah menantang nikah, sehingga Juwadi pelan-pelan mulai dilepaskan. Maksudnya, frekuensi pertemuan bersama buruh serabutan itu mulai dikurangi dan sampai kemudian pettt……tak mau ketemu lagi.
Sudah barang tentu Juwadi jadi kelimpungan, apa lagi ketika dapat informasi A-1 bahwa Minarsih sudah memiliki tokoh alternatif. Juwadi menemuinya, dan minta agar meninggalkan lelaki itu untuk kembali ke jalannya revolusi kita. Rupanya Minarsih tak mau, dan rupanya pula Juwadi sudah siap dengan sesuatu.
“Kamu nggak mau balik kepadaku? Bener?” ujar Juwadi. Belum juga dijawab sudah ada siraman bensin ke tubuh Minarsih. Tentu saja janda STNK itu kelabakan. Tapi belum sampai menguasai diri, tiba-tiba dilempar geretan menyala, maka ……bell, Minarsih pun berguling-guling terbakar.
Untung tetangga segera menyelamatkan, sementara Juwadi melarikan diri. Alhamdulillah, di RSUD Wates nyawa Minarsih masih bisa diselamatlkan meski luka bakarnya sampai 50 persen. Sedangkan Juwadi kini masih dalam pengejaran polisi Polsek Nanggulan. Kalau ketangkep, slomoti tegesan saja biar nyaho. (kr/gunarso ts)