ADVERTISEMENT
Jumat, 11 September 2020 15:29 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BELAKANGAN ini muncul istilah ‘happy hypoxia’ yang dikaitkan dengan infeksi virus Corona yang sedang mewabah di seluruh dunia.
Bahkan iklan diberbagai stasiun televise swasta juga mengingatkan penonton atau masyarakat untuk mewaspadai penyakit yang memiliki nama yang mengesankan rasa bahagia, karena berbahaya bagi penderita Covid-19.
Seperti diketahui, Covid-19 dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti demam, batuk, dan pilek. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan sesak napas dan penurunan kesadaran akibat kekurangan oksigen.
Tapi disisi lain, ada pula penderita COVID-19 yang tidak merasakan gejala apa pun, yang dikenal dengan istilah OTG (orang tanpa gejala).
Kondisi OTG yang tidak bergejala, ternyata bisa membuat tubuh penderitanya mengalami penurunan oksigen secara perlahan.
Fenomena berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala inilah yang dikenal dengan sebutan happy hypoxia.
Apa Sih Happy Hypoxia
Alodokter melansir, normalnya, kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada rentang 95–100% atau sekitar 75–100 mmHg. Ketika kadar oksigen di dalam darah berkurang hingga di bawah angka tersebut, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini disebut hipoksemia atau hipoksia.
Seseorang yang mengalami hipoksia, akan mengalami sejumlah gejala, di antaranya:
- Kelainan jantung
- Gangguan fungsi paru-paru, misalnya asma, emfisema, bronkitis, pneumonia, PPOK, dan kanker paru-paru
- Gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea
- Anemia
Selain itu, hipoksia juga dapat terjadi pada orang yang menyelam hingga kedalaman tertentu atau berada di ketinggian tertentu.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT