JAKARTA - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tarik rem darurat dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total dinilai sudah tepat karena mengutamakan kesehatan masyarakat.
"Meskipun Pak Anies mendapatkan celaan karena kebijakan tersebut, dan dinilainya bisa menghambat pemulihan ekonomi ," terang Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Ahmad Mubarok yang dihubungi di Jakarta, Jumat (11/9).
Dia mengatakan perbaikan kesehatan merupakan langkah utama di tengah peningkatan Covid -19, apalagi DKI Jakarta sudah masuk zona merah sehingga harus dilakukan pemutusan mata penyebaran virus corona.
Mubarok menilai kalau persoalan kesehatan sudah membaik, maka dengan sendirinya ekonomi pun akan menjadi baik. Sebab itu, kalau sekarang ada reaksi dari kebijakan itu sifatnya sementara.
" Bagaimana membangun ekonomi kalau masalah kesehatan keteteran. Ini berbahaya kalau angka positif Covid -19 terus meningkat tajam," tegas Mubarok.
Mubarok juga mengendus adanya kelompok tertentu yang bermain di media sosial dengan mendiskreditkan kebijakan Anies, dugaan mereka itulah para influencer .
Seperti diketahui, Anies menuai kritik pascapenetapan PSBB di DKI Jakarta karena dinilai mereka Kebijakan tersebut berdampak pada perekonomian nasional, mata rupiah anjlok dan juga anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG).
Seperti diketahui Anies akan menerapkan PSBB mulai 14 September 2020 Hal itu dilakukan karena kasus positif di Jakarta terus meningkat. Dengan adanya kebijakan itu, pengetatan aktivitas kembali dilakukan. Masyarakat diminta tetap di rumah selama masa PSBB. (johara/ruh)