JAKARTA – Serangan bom nyaris menewaskan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh.
Bom yang meledak pada Rabu (9/9/2020) tersebut menewaskan 10 warga sipil, sementara wakil presiden hanya menderita luka ringan.
"Ada beberapa luka bakar di wajah dan tangan. Ledakannya begitu kencang," ujar Saleh, seperti dikutip AFP.
Namun, Saleh mengaku dalam keadaan baik-baik saja setelah serangan bom yang menargetkan konvoinya tersebut.
"Saya baik-baik saja, tapi beberapa ajudan terluka. Putra saya, yang juga bersama saya di mobil, juga baik-baik saja," tutur Saleh.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menjelaskan bahwa bom tersebut diletakkan di sebuah gerobak sorong dan diledakkan dari jarak jauh ketika konvoi Saleh melintas.
"Sayangnya, 10 warga sipil, kebanyakan orang yang bekerja di daerah tersebut, tewas. Selain itu, 15 orang, termasuk beberapa pengawal wapres, juga terluka," ujar juru bicara Kemendagri Afghanistan, Tareq Arian.
Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Masoud Andarabi, menduga serangan ini didalangi oleh jaringan Haqani, kelompok teror yang terkait dengan Taliban.
"Jenis peledak yang digunakan dan cara penyerangannya mirip dengan serangan lain yang dilakukan dan diklaim oleh jaringan Haqqani sebelumnya," tutur Andarabi.
Namun, Taliban-yang kini sedang dalam perundingan damai dengan Amerika Serikat-menampik tudingan tersebut.
Ini bukan kali pertama Saleh menjadi sasaran serangan. Menjelang pemilihan umum tahun lalu, Saleh juga menjadi target pembunuhan dalam serangan di kantornya.