Tarik Rem Darurat, Anies: Tidak Banyak Pilihan Buat Jakarta

Kamis 10 Sep 2020, 09:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (yono)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (yono)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, dalam kondisi angka penularan Covid-19 di Ibu Kota yang makin mengkhawatirkan, tidak ada banyak pilihan selain menarik rem darurat atau memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti awal mewabahnya virus corona.

"Presiden dua hari yang lalu menyatakan dengan tegas kepada kita semua, bahwa jangan restart ekonomi sebelum kesehatan terkendali. Beliau jelas meletakkan kesehatan sebagai prioritas utama. Maka dengan melihat kedaruratan ini, maka tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ucap Anies melalui live video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (9/9/2020) malam.

Anies menjelaskan, pada 16 Maret Pemprov DKI menutup sekolah, perkantoran, kegiatan umum, tempat-tempat umum, dalam waktu dua minggu kemudian jumlah kasus positif Covid-19 yang harus dirawat diisolasi di rumah sakit rujukan mengalami perlambatan.

"Sampai dengan Juni kita mulai pembatasan, lalu PSBB mulai 10 April. Apa yang terjadi? Di sini mulai terjadi pelandaian, kita landai di sini, kemudian kita memasuki masa transisi dan apa yang terjadi? Secara bertahap terutama di bulan Agustus kita mulai menyaksikan peningkatan jumlah kasu," jelasnya.

Dikatakannya, saat ini persentase dari tempat tidur isolasi yang digunakan ambang batasnya pada 4.053 dan saat ini sudah menipis. Menurutnya, bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman, maka dari data yang dimiliki bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yakan penuh. Kemudian sesudah itu rumah sakit rujukan tidak mampu menampung pasien corona lagi.

"Kami di Pemprov DKI setiap waktu terus menambah rumah sakit swasta yang bisa terlibat untuk menaikkan kapasitas. Kita insyaallah akan meningkatkan lagi 20 persen. Sehingga menjadi 4.807 (tempat tidur)," ujarnya.

"Tapi saya harus garis bawahi, menaikkan tempat tidur menaikkan jumlahnya itu bukan sekadar menyediakan tempat tidurnya, tapi memastikan ada dokternya, memastikan ada perawatnya, memastikan ada alat pengamannya, memastikan ada obat-obatannya, memastikan ada seluruh alat pendukungnya," jelas Anies.

Baca jugaAnies Tarik Rem Darurat, Wakil Ketua DPRD: Jangan Lupa Kebutuhan Warga Agar Tetap di Rumah

Jadi, lanjut Anies, menaikkan kapasitas tempat tidur menjadi 4.800-an, bila tidak disertai dengan pembatasan penularan secara ketat seperti sekarang ini, maka tempat tidur yang disediakan akan penuh di pekan ke dua bulan Oktober.

"Tapi, jika tidak ada pembatasan ketat, maka ini hanya sekedar mengulur waktu, dalam kurang dari 1 bulan rumah sakit akan kembali penuh," cetusnya.

Baca jugaAnies Tarik Rem Darurat, Operasional Angkutan Dibatasi dan Gage Ditiadakan

Berita Terkait
News Update