SUDAN - Pihak berwenang Sudan mengumumkan keadaan darurat nasional dan menetapkan negara sebagai zona bencana alam, sejak Senin (7/9/2020).
Bencana alam banjir yang terjadi di seluruh negeri Sudan, sejauh ini telah berdampak pada lebih dari setengah juta orang dan menyebabkan kehancuran total serta sebagian lebih dari 100.000 rumah di setidaknya 16 negara bagian Sudan.
Menurut PBB, negara bagian Khartoum, Nil Biru, dan Sungai Nil di Sudan termasuk yang paling terparah, sementara kerusakan juga telah dilaporkan di wilayah Gezira, Gadarif, Kordofan Barat dan Darfur Selatan.
"Kami berada dalam situasi yang sangat kritis. Upaya pemerintah untuk menyelamatkan kami tidak sebanding dengan besarnya kerusakan yang sebenarnya. Yang kami butuhkan sekarang adalah tempat berlindung, makanan, obat-obatan dan vaksin untuk anak-anak," kata salah satu warga, Ahmed, seperti dilansir Aljazeera.
Sementara pemerintah berhasil mengevakuasi penduduk dari 43 desa yang terkena dampak di seluruh negeri, ribuan keluarga di Khartoum dibiarkan sendiri sambil menunggu banjir mereda.
Pasukan pertahanan sipil Sudan pun telah mencoba menggali saluran drainase yang dimaksudkan untuk mengurangi permukaan air Nil, tetapi sejauh ini tidak berhasil.
"Pemerintah masih tidak melakukan apa-apa untuk kami. Musim hujan biasanya datang setiap tahun, tetapi kami tidak melihat pemerintah secara serius mempersiapkannya," kata seorang insinyur, Ezz Aldin Hussein. Rumahnya di lingkungan al-Lamab juga terkena dampak parah di selatan Khartoum. (talitha/ys)