Pasangan Penjahit - Pak RW Cenderung Dipilih ABG Solo

Selasa 08 Sep 2020, 06:30 WIB

PENANTANG Gibran di Pilkada Solo, ternyata penuhi syarat untuk maju di Pilkada Solo. Mereka adalah pasangan Bajo (Bagyo-Supardjo), Meski hanya penjahit dan Pak RW, warga Solo yang bersikap ABG (Asal Bukan Gibran) cenderung memilihnya, sebagai pengobat kecewa.

Semula diprediksi bahwa Pilkada Surakarta 9 Desember mendatang hanya akan diikuti oleh Gibran Rakabuming lawan kotak kosong. Masalahnya semua parpol di “kota thengkleng” itu semua mendukung putra Presiden Jokowi, kecuali PKS yang hanya punya 4 kursi DPRD.

Bahwa putra Presiden ikut Pilkada, bolah-boleh saja karena UU tidak melarang. Cuma caranya itu lho, PDIP terlalu memanjakan sang kandidat. Mentang-mentang anak Presiden, meski dedikasinya untuk PDIP masih nol, langsung saja diberi “karpet merah” tak peduli mencampakkan kader seniornya di Solo, Ahmad Purnomo.

Penantang Gibran, pasangan Bajo yang semula tidak memenuhi syarat karena kurangnya dukungan KTP,  saat pendaftaran ke KPUD Solo ternyata keduanya sudah mampu melengkapi persyaratannya. Maka muncul dugaan, pasangan Bajo sengaja “dikatrol” sekedar untuk menghindari kotak kosong.

Begitulah demokrasi, meski pasangan Bajo sama sekali bukan politisi atau birokrat, UU Pilkada memberinya ruang untuk ikut kontastasi Pilkada lewat jalur independen. Misalkan ternyata nanti menang, bagaimana Bajo yang biasanya ngukur baju, mendadak harus mengukur memenuhi kebutuhan rakyat Solo lewat APBD-nya.

Para ABG Solo tak peduli akan kelemahan-kelemahan Bajo. Yang penting bisa melawan kesewenang-wenangan PDIP ketika menentukan jagonya. Tadinya mereka mau tumpah di kotak kosong, tapi karena sudah tergantikan oleh Bajo, ya apa boleh buat.

 Tunggu saja Pilwalkot 9 Desember mendatang. Jika yang menang Bajo, benar-benar kejutan. Tapi jika yang menang Gibran, dia tak akan kondang. Tapi jika kalah dia akan wirang (dipermalukan). – gunarso ts

Berita Terkait

News Update