Desa Adat Wae Robo Kembali Dibuka, Wisatawan Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

Selasa 08 Sep 2020, 16:00 WIB
Kampung Adat Wae Rebo, salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Manggarai, segera dibuka kembali untuk wisatawan. (kemenparekraf)

Kampung Adat Wae Rebo, salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Manggarai, segera dibuka kembali untuk wisatawan. (kemenparekraf)

FLORES - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menyatakan siap memberikan pendampingan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Enviromental Sustainability) di Desa Adat Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina, Selasa (8/9/2020).

Menurut Shana, pendampingan CHSE diperlukan untuk memaksimalkan penerapan protokol kesehatan di desa wisata yang telah tutup selama 6 bulan terakhir. 

“Kami siap mendukung pendampingan kepada masyarakat Wae Rebo mulai dari protokol kesehatan hingga penyediaan fasilitas fisik untuk CHSE,” tegas Shana.

Sebagai langkah awal, Shana menegaskan pihaknya akan melaksanakan kegiatan padat karya Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) di Wae Rebo, sekaligus memberikan pendampingan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat desa adat yang telah dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012.

“Secepatnya, pekan depan kami akan melaksanakan gerakan BISA di Wae Rebo, sebagai respons dan dukungan atas dibukanya kembali desa wisata Wae Rebo,” kata Shana.

Selain itu, ia juga menegaskan, wisatawan nantinya diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga keamanan, khususnya kesehatan masyarakat adat dan wisatawan yang datang berkunjung.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pokdarwis setempat agar menempatkan petugas di pintu masuk kedatangan untuk memastikan wisatawan yang datang berkunjung sudah memakai masker dan melakukan pengecekan suhu sebelum melakukan pendakian. Selain itu juga akan diatur daya tampung untuk penerapan sosial disctancing di dalamnya," kata Shana. 

Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengungkapkan antusiasme dan optimisme terhadap reaktivasi pariwisata Desa Wae Rebo.

“Mulai Minggu ini Kampung Adat Waerebo kita buka kembali untuk wisatawan. Kami siap untuk menerima tamu kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk itulah saya datang ke sini, untuk membuka wisata di sini,” ujarnnya, Minggu (6/9/2020). 

Kampung Adat Wae Rebo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Manggarai. Terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), Wae Rebo merupakan salah satu desa tertinggi yang ada di Indonesia dengan pemandangan yang indah dan dikelilingi pegunungan. Untuk menjangkaunya, wisatawan akan melewati 3 pos pendakian. (mita/ys)

News Update