ADVERTISEMENT

Menkeu Sebut Alokasi Anggaran PEN dan Covid-19 Akan Berubah

Senin, 7 September 2020 15:18 WIB

Share
Menkeu Sebut Alokasi Anggaran PEN dan Covid-19 Akan Berubah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, program pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 pada tahun depan masih akan terus bergulir. Meski begitu, akan ada beberapa program yang mengalami perubahan alokasi dari sebelumnya.

Pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 356,5 triliun pada tahun 2021. Jumlah tersebut sekitar 51 persen jika dibandingkan dengan anggaran PEN tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp 695,2 triliun.

"Kita bicara program pemulihan ekonomi yang nilainya lebih rendah namun bapak Presiden (Jokowi) dan beberapa menteri tetap melakukan beberapa mungkin perubahan alokasi," ujarnya dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/9/2020).

Baca JugaSatgas PEN Optimis Dapat Realisasikan Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional

Walau ada perubahan alokasi, pemerintah berupaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Apakah dalam hal ini bantuan sosial (bansos) akan diperpanjang atau kemungkinan jumlahnya akan dikurangi.

Sri Mulyani mengaku, keputusan memperpanjang atau mengurangi jumlah anggaran perlindungan sosial ke depannya harus bisa dipahami oleh Komisi XI DPR sebagai mitra utama Kementerian Keuangan.

Menurut Sri Mulyani, penyesuaian kebijakan penanganan  pendemi covid-19  dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) harus dikelola secara fleksibel oleh Kementerian Keuangan selaku bendahara negara.

"Dalam konteks ini kami di Kemenkeu harus betul-betul fleksibel dalam melihat berbagai dinamika tapi tetap lihat disiplin fiskal," jelasnya.

"Jadi mohon untuk Komisi XI karena sebagai partner utama kami, juga bisa memahami dinamika yang harus kita kelola ini sebagai bendahara dalam situasi yang begitu sangat fleksibel dan berubah, tentu tanpa harus mengorbankan rambu-rambu prudential dari sisi fiskal policy kita," katanya. (rizal/tha)

ADVERTISEMENT

Reporter: Trias Haprimita
Editor: Trias Haprimita
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT