Gara-gara Terhalang Corona Guru Kencani Orang Tua Murid 

Senin 07 Sep 2020, 07:30 WIB

DAMPAK corona bisa ke mana-mana. Nurhadi (46), yang kerja di Palembang, gara-gara Corona 6 bulan tak kunjungi istri di Jakarta. Karena kesepian Ny. Rina (36), pun rela dikencani oknum guru SD tempat putrinya sekolah. Tragis kan, anak sibuk belajar, emaknya “dihajar” oleh Pak Guru.

Rumah tangga yang berjauhan, membuka terjadinya perselingkuhan. Suami bisa terpikat wanita lain, begitu juga istri juga bisa kesengsem pria lain. Jika iman kalah sama “si imin”, tak hanya terpikat, gairah syahwat pun ditunaikan. Maklumlah, ibarat orang hobi merokok, seminggu tak ketemu tembakau mulut jadi asem. Apa lagi istri yang tak ketemu rokok “pokol” ukuran king size filter.

Nurhadi warga Cipete, Jakarta Selatan, sudah dua tahun lamanya bekerja di sebuah restoran Palembang. Biasanya dua bulan sekali dia pulang ke Jakarta dalam rangka setor benggol dan bonggol. Ingin sebetulnya dia memboyong anak istrinya ke Palembang, tapi gajinya tak memadai jika harus mengontrak rumah segala. Maka Nurhadi yang mengalah Jakarta-Palembang tembak langsung.

Tapi sejak wabah corona menyerang Indonesia, Palembang juga terkena. Maka praktis sejak Maret 2020 Nurhadi belum bisa kunjungi keluarganya. Mau nekat pulang, prosedur protokol kesehatan ribet banget. Mungkin saat ke Jakarta masih mudah, tapi kembali ke Palembang bisa-bisa langsung dikarantina, karena Jakarta kan zona merah seluruhnya.

Meski uang belanja selalu ditransfer, Ny. Rina tentu saja kurang bahagia. Uang itu kan sekadar untuk pemenuhan perut. Lalu yang di bawah perut dapat asupan apa? Gara-gara itu pula Rina menjadi sangat kesepian. Wajah tak lagi nampak ceria, bagaikan tanaman musim kemarau yang lupa disiram setiap sore.

Rona wajah Rina yang demikian ternyata terdeteksi oleh Don Samsodon (40), guru SD tempat putri Rina sekolah. Setiap Rina mengantar atau menjemputnya, selalu diperhatikan oleh Pak Guru. Lama-lama keduanya kenal akrab. Dan di situlah dia tahu bahwa suami Rina kerja di Palembang dan jarang pulang.

Pak Don merasa punya peluang besar untuk mendekati. Dia siap menjadi air penyiram rindu Rina yang hatinya mulai gersang. Rupanya istri Nurhadi ini lama-lama memberi lampu hijau, sehingga Don Samsodon berani main ke rumah Rina. Di situlah oknum guru itu mulai pertama kali “menyiram” Ny. Rina yang jarang dibelai gara-gara Covid-19.

Bahkan kadang-kadang jika situasinya kondusif, Rina siap “disiram” di salah satu ruangan di SD tempat Don Samsodon mengajar. Sejak itu Rina tak begitu merindukan ketika suami belum juga pulang ke Jakarta.

Dan ketika suami tiba  di Jakarta beberapa hari lalu, dia menyambut dingin karena sudah dapat kehangatan lain. Nurhadi pun mulai curiga, sehingga diam-diam HP istrinya dibuka. Alangkah kagetnya, ternyata di situ banyak ditemukan chat mesra dan vulgar antara Rina dan Don Samsodon oknum guru itu.

Begitu Rina diinterogasi, dia mengakui apa adanya karena sudah tertangkap jejak digitalnya dalam urusan genital. Nurhadi yang tak terima istrinya diobok-obok orang lain, segera mengadu ke Kepsek SD tempat anaknya belajar, minta oknum guru itu dipecat. Ditinggal jadi pelayan restoran, di rumah bini melayani lelaki lain. (tribun/gunarso ts)

News Update