JAKARTA – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta mengusulkan lebih dari 200.000 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mendapat Program Bantuan Presiden Produktif atau Bantuan Modal untuk Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 2,4 juta.
Kepala Bidang UKM Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, dari 200,000 UMKM yang diusulkan ke Pemerintah Pusat 100,000 diantaranya sudah diajukan dan 100,000 sisanya masih tahap verifikasi oleh Pemprov DKI.
"Kita sih maunya sebanyak-banyaknya ya. Tapi sampai hari ini data yang masuk itu baru kurang lebih 200,000," ucapnya, saat dihubungi wartawan, Senin (7/9/2020).
Lebih lanjut Ratu mengatakan, Pemprov DKI melakukan verifikasi dengan pengecekan Nomor Induk KTP (NIK) agar tidak terjadi pendaftaran ganda. Karena menurut Ratu yang mengusulkan untuk mendapat bantuan tersebut sangat banyak.
"Kami di sini cuma men-screening NIK nya saja, apakah ada yang double atau tidak. Karena kan banyak yang ngusulin. Dari Asosiasi ngusulin, dari komunitas ngusulin dari koperasi-koperasi ngusulin," tambahnya.
Kemudian, lanjut Ratu, setelah selesai verifikasi dari Pemprov maka langsung diusulkan ke pemerintah pusat. Diterima atau tidaknya usulan tersebut, tergantung bagaimana kelengkapan persyaratan dari pelaku UMKM nya. Kelengkapan persyaratan yang dimaksud antara lain, pelaku UMKM belum pernah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR), juga tidak memiliki tabungan di atas Rp 2 juta.
"(Diterima atau tidaknya) itu tergantung di kementerian, karena kan harus sesuai dengan persyaratan kan. Bahwa Mereka tidak punya tabungan lebih dari 2 juta mereka belum pernah ngakses kredit KUR," ungkap Ratu.
Ratu menyebut usulan kali ini, masuk dalam usulan ketiga kalinya. Usulan yang pertama sebanyak 40,000 pelaku UMKM. Kemudian, usulan kedua 60,000 dan Minggu ini, usulan ketiga sebanyak 100,000 UMKM. Menurutnya, pelaku UMKM yang paling banyak diusulkan untuk dapat menerima bantuan adalah dari bidang kuliner.
"Kalau di Jakarta itu UMKM yang paling banyak (mengusulkan bantuan) itu adalah usaha kuliner. Kuliner itu kurang lebih 80 persenan," pungkasnya. (yono/tri)