Napi Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta Sukses Produksi APD, Masker, Hingga 1000 Roti

Minggu 06 Sep 2020, 17:00 WIB
Hasil kerajinan WBP Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta. (Ifand)

Hasil kerajinan WBP Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta. (Ifand)

JAKARTA - Pandemi Covid-19 tak menghalangi warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk tetap produktif. Pasalnya, mereka yang saat ini mendekam di Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, berinisiatif memproduksi alat pelindung diri (APD), masker, hingga 1000 ruti yang sudah didistribusikan ke berbagai instansi.

Kalapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, pihaknya terus mengajak WBP tetap berkarya. Dan di tengah pandemi Covid-19 ini, kian produktifitas dalam  membuat APD.

"Karena sebelumnya sempat kesulitan mendapatkan APD, makanya kami bantu untuk memproduksi," katanya, Minggu (6/9).

Seluruh hasil WBP itu sendiri, kata Oga, langsung didistribusikan ke beberapa instansi diantaranya DPR dan kantor imigrasi hingga beberapa RS yang memerlukan.

"Kami berharap hasil karya itu bisa membantu petugas dalam menjalankan aktivitasnya," ujarnya.

Napi Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta Sukses Produksi APD, Masker, Hingga 1000 Roti

Tak hanya itu, kata Oga, pihaknya juga memproduksi masker yang hingga kini terus dibutuhkan masyarakat. Dan masker yang di produksi para WBP Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta telah mencapai 20 ribu.

"Makanya saat ini setiap WBP kami siapkan satu orang lima masker, agar bisa digunakan dengan baik," tuturnya.

Selain memproduksi kebutuhan untuk Covid-19, sambung Oga, di lapas ini sendiri juga ada beberapa program yang dijalankan WBP. Mulai dari pembuatan roti, pakan burung, pelatihan barista, pembuatan pernak-pernik, dan ternak ayam.

"Hasil dari penjualan itu sendiri akan diberikan ke WBP untuk kebutuhan mereka sehari-hari," sambungnya.

Oga menambahkan, dari 2.400 WBP, pihaknya menyaring sebanyak 1.400 narapidana yang berhak mengikuti pelatihan. Mereka dipilih berdasarkan assesment dan rekomendasi.

"Mereka yang boleh melakukan kegiatan pembinaan, sudah melalui proses assesment. Di mana telah dinilai cocoknya napi itu di bagian mana," katanya.

Berita Terkait

News Update