DKI Keukueh Berlakukan Gage, Ini Reaksi Satgas Penanganan Covid-19

Minggu 06 Sep 2020, 21:24 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 , Wiku Adisasmito

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 , Wiku Adisasmito

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta keukeuh melanjutkan ganjil genap (gage) meski berbagai kalangan menilai hal tersebut kontra produktif dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Pasalnya gage mengakibatkan kepadatan di angkutan umum yang rentan penyebaran Covid-19. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 , Wiku Adisasmito menilai pada kenyataannya kebijakan ganjil genap ini menambah kepadatan transportasi umum.

"Ya memang kan, ganjil genap menimbulkan kepadatan di angkutan umum," kata Wiku, Minggu (6/9/2020).

Wiku menegaskan angka kasus yang meningkat sama dengan penularan yang juga meninggi. Wiku menjelaskan faktor penularan tinggi ini.

"Nah penularan lebih tinggi karena masyarakatnya yang beraktivitas makin banyak itu tidak menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, itu kuncinya. Kalau aktivitasnya lebih tinggi dia menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, harusnya tidak terjadi peningkatan kasus," ucap Wiku.

"Jadi kalau mau beraktivitas sosial ekonomi, harus disiplin, gitu, karena kalau tidak disiplin ini contohnya," imbuh dia.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta tetap melanjutkan kebijakan ganjil genap di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Keputusan ini diambil dari hasil evaluasi Pemprov DKI yang dilakukan setiap hari.

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan dari hasil evaluasi ganjil genap, ada peningkatan efektivitas lalu lintas. Dia menyebut Dishub DKI selalu memantau data pergerakan warga DKI selama PSBB Transisi. (ruh)

News Update