Positivity Rate DKI Terus Melonjak, Anies: Situasi Mengkhawatirkan

Jumat 04 Sep 2020, 17:23 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku prihatin angka Positivity Rate terus meningkat. (ist)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku prihatin angka Positivity Rate terus meningkat. (ist)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, saat ini angka positivity rate di Jakarta terus melonjak di atas 10 persen, karenanya Ibukota dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Angka tersebut jauh di atas standar aman WHO (Organisasi kesehatan dunia) sebesar 5 persen.

"Beberapa hari ini memang agak mengkhawatirkan. Karena itu, saya sampaikan agar bapak ibu sekalian harus lebih aktif. Mengapa? Karena angka persentase positif kita tiga minggu yang lalu itu masih di bawah 5 persen. Misalnya sebagai contoh dites 100 orang, lalu ada 3 orang yang positif artinya 3 persen positivity rate-nya. Sekarang positivity rate kita di atas 10 persen. Ini angka yang sangat mengkhawatirkan," ujar Anies di acara webinar yang disiarkan di Channel YouTube Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Oleh karena itu, Anies mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan 3 M, Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, kapasitas testing di Ibu Kota telah 5 kali lipat dari standar WHO. Menurutnya, Jakarta telah melakukan tes 50 ribu orang per minggunya.

"Kita ini melakukan testing di Jakarta sampai 5 kali lipat dari standar minimal yang ditetapkan oleh WHO. WHO menetapkan sekitar 10 ribu orang dites per minggu dan Jakarta setiap minggu mengetes lebih dari 50 ribu orang. Tujuannya apa? Tujuannya untuk kita bisa cepat mendata orang-orang yang terpapar Covid-19 utamanya mereka yang OTG," ucapnya.

Baca JugaPositivity Rate DKI Capai 10 Persen, Pemprov Harus Berani Kunci Jakarta Lagi

Menurutnya, dengan semakin banyak orang yang terdata positif Corona. Maka akan lebih mudah melakukan tracing guna mencegah penularan semakin masif. 

"Jadi kita meningkatkan kemampuan testing, otomatis akan ketahuan siapa-siapa yang positif. Tapi kalau kita tidak meningkatkan testing, angkanya kelihatan rendah. Masuk berita kelihatan wah rendah alhamdulillah. Ya rendah karena testing-nya sedikit, tapi Wabahnya ada di mana-mana. Orang pun banyak yang terpapar," ujarnya

Menurut situs corona.jakarta.go.id saat ini angka positivity rate di DKI terus melonjak mencapai 12,5 persen, menyusul penambahan kasus baru DKI yang kembali mencatat rekor tertinggi hingga 1.406 kasus. (Yono/tha)

Berita Terkait

News Update