Peningkatan Penumpang Angkutan Akibat Ekonomi Warga Memburuk

Jumat 04 Sep 2020, 18:40 WIB
Wagub DKI A Riza Patria. (yono)

Wagub DKI A Riza Patria. (yono)

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI, A Riza Patria menilai peningkatan jumlah penumpang angkutan umum yang mencapai 3,5 persen dikarenakan ekonomi warga memburuk akibat pandemi Covid-19. 

"Bisa saja peningkatan (angkutan umum) disebabkan ekonomi memburuk pendapatan orang (bukan karena Gage), yang tadinya naik mobil berpikir ulang lebih hemat naik umum," ucap pria yang akrab disapa Ariza, di Balaikota Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Menurut Ariza, masyarakat yang terdorong naik angkutan umum karena ingin berhemat, biasanya naik kereta rel listrik (KRL) atau Commuter Line maupun Bus Transjakarta. Ariza mengatakan, Pemprov DKI terus melakukan evaluasi dengan Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya, terkait penerapan Gage di 25 ruas jalan Ibukota yang telah berlangsung sejak Senin (3/8/2020) lalu. "Akan kita evaluasi dengan Dishub dan juga Polda Metro Jaya. Prinsipnya semua yang diambil selalu kita diskusikan," terangnya.

Dirinya mengatakan, akan mengecek kebenaran terkait dengan peningkatan jumlah penumpang sebesar 3,5 persen pada angkutan umum. "Terkait dengan meningkatnya 3,5 persen, orang yang beralih ke umum kita cek. Apakah betul karena Gage," cetusnya.

Ariza mengungkapkan, Gage di masa pandemi Covid-19 berbeda dengan sebelum bencana non alam ini melanda Jakarta. Saat pandemi Gage Diterapkan bertujuan untuk menekan pergerakan orang berkegiatan di luar rumah hingga tidak terjadi kerumunan.

Sedangkan sebelum Gage sebelum pandemi bertujuan untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke angkutan umum agar tidak terjadi kemacetan di jalan raya. Di PSBB transisi, berlakukan kembali (Gage) di awal agustus, untuk selain mengurangi kemacetan juga untuk membatasi keluar rumah," pungkasnya. (yono/ruh)

News Update