BETAPA sulitnya mencari nafkah, ya. Orang sampai pada tega menyakii diri sendiri. Lihat saja, masih ada orang yang bikin dirinya ‘cacat’, kaki atau tangan buntung? Atau sengaja mendorong orang yang tua renta dengan gerobak sebagai penderita penyakit di tubuhnya? Atau yang memang sudah sakit secara fisik, sengaja menjual penyakitnya untuk memancing belas kasihan orang?
Banyak banget ya, ulah orang cari nafkah di lampu merah? Mala belakangan bisa kita lihat ada juga orang muda yang menyakiti dirinya sendiri dengan menato sekujur tubuhnya, dan menindik penuh daun telinganya, pipi, bibir, lidah. Wah, serem deh. Mereka juga ngamen di angkutan umum.
Dan kini, yang lagi viral orang-orang yang sekujur tubuhnya dicat warna perak. Sengaja telanjang dada, semua berwarna perak, kaki, badan, wajah dan rambut. Lalu dengan ember atau kaleng mereka meminta bantuan pada pengendara yang berhenti di perempatan lampu merah.
Yang jadi pertanyaan adalah kenapa mereka mengecat tubuhnya dengan warna perak alias silver? Apa alasannya dengan warna tersebut yang mirip manusia albino. Nggak tahulah, hanya mereka yang paham. Mungkin juga, dengan dicat kayak gitu, orang kasihan melihatnya, karena tampang jadi pucat pasi, yang terlihat hanya kedua matanya saja yang hitam tapi sayu. Maka, masyarakat akan kasihan dan memberi uang sekadarnya.
Tapi ada pertanyaan lagi. Balik modal nggak ya? Berapa tuh, mereka beli cat silver setiap hari? Aau mereka nggak mandi? Ah, nggak tahu deh, yang tahu juga mereka?
Yang jadi pertanyaan lagi, adalah siapakah mereka? Anak-anak putus sekolah kah, ada berapa banyakkah mereka, ada yang ngebosin kah mereka. Kalau begitu ini tangung jawab siapa?
Ya, nggak usah tanya deh. Pemerintah juga pasti mengelak, karena banyak masalah. Banyak banget yang ngerecoki. Pusing! (massoes)
