JAKARTA - Sebanyak 14.891 jiwa terdampak banjir yang terjadi di dua lokasi yakni Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Lebih dari 1.000 rumah terendam banjir yakni, 783 rumah dengan tinggi muka air (TMA) 100-150 di Kecamatan Kintap. Sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbu, sebanyak 3.804 rumah juga mengalami yang sama.
Banjir akibat meluapnya Sungai Kintap tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Kabupaten Tanah Laut, sejak Selasa (1/9) hingga Rabu (2/9), yang kemudian memicu banjir pada Kamis (3/9) hingga Jumat (4/9).
Demikian disampaikan Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) di Jakarta, Jumat (4/9).
Baca Juga : Banjir Menerjang Maluku Utara Ribuan Rumah Terendam
Raditya mengutip keterangan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan, bahwa di Kabupaten Tanah Laut sebanyak 879 Kepala Keluarga atau 2.598 jiwa terdampak banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Kintap.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 783 rumah dengan tinggi muka air (TMA) 100-150 sentimeter di enam desa di Kecamatan Kintap. Adapun keenam desa tersebut meliputi Desa Kintapura, Desa Kintap, Desa Kintap Kecil, Desa Riam Adungan, Desa Salaman dan Desa Pasir Putih. Kondisi terkini yang dilaporkan hingga Jumat (4/9) pukul 10.00 WIB, banjir di Kabupaten Tanah Laut berangsur-angsur surut dengan TMA 50 sentimeter.
Kemudian laporan yang berikutnya adalah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, yang mana banjir telah merendam kurang lebih 3.804 rumah, persawahan seluas 8 hektar dan total luas pertanian yang terendam adalah 155 hektar dengan TMA 300-400 sentimeter.
Banjir tersebut berdampak pada 3.804 KK/12.397 jiwa sehingga sebanyak 60 KK/221 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Adapun kondisi terkini yang dilaporkan pada Jumat (4/9) pukul 06.00 WIB adalah bahwa banjir berangsur-angsur surut dengan TMA 100-150 sentimeter.
Baca Juga : Diguyur Hujan Lebat, Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon Dilanda Banjir
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan prakiraan cuaca bahwa hujan disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga Sabtu (5/9), termasuk di wilayah tersebut.
Prakiraan hujan juga terjadi di wilayah Indonesia lainnya, seperti Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Papua Barat. (johara/tha)