Polda Metro Jaya Gelar Rekontruksi 9 Tersangka Pesta Seks Gay

Kamis 03 Sep 2020, 12:55 WIB
Para tersangka prostitusi gay

Para tersangka prostitusi gay

JAKARTA –  Polda Metro Jaya menggelar rekontruksi kasus prostitusi gay di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/8/2020). Rekontruksi dilakukan terhadap 9 tersangka sebagai penyelenggara pesta seks gay tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, para tersangka akan melakukan adegan berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi maupun olah TKP.

"Rekontruksi dilakukan untuk menyingkronkan hasil pemeriksaan penyidik dengan yang ada di lokasi TKP. Para tersangka akan dihadirkan dalam rekonstruksi nanti," kata Yusri, Kamis (3/9/2020).

Seperti diberitakan, otak tersangka penyelenggara pesta gay, Teuku Ramzy Farrazy (TRF), 25 yang terinspirasi dari tontonan game seks gay saat berkunjung ke Thailand pada tahun 2018. 

TRF yang memiliki kelainan seks itu langsung merancang perbuatan haram itu dengan permainan game seks agar menarik tamu. Agar acaranya berjalan sukses, ia kerap memanfaatkan momen saat menggelar acara pesta gay.

Salah satunya merayakan HUT Kemerdekaan RI. TRF bersama delapan rekannya, BA, NA, KG, SP, NM, RP, A, dan HW, mengemas acara tersebut penuh dengan warna merah putih, bahkan tamu wajib mengenakan masker berwarna merah putih.

Acara pesta seks gay tersebut dilakukan para tersangka sebanyak 6 kali disejumlah hotel di wilayah Jakarta. Untuk mengajak peserta mereka berkomunikasi lewat Grup WhatsApp Hot Space.

Untuk bisa masuk para peserta harus membayar tarif seharga Rp 150 per orang, dan jika bertiga mendapat diskon Rp 350 ribu. "Jadi mereka ini bukan mendapat keuntungan semata, tapi juga demi kepuasan," tukas Yusri.

Sebelumnya, puluhan pria yang melakukan pesta gay diamankan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka diciduk dari Hotel Kuningan Suite, Lantai 6, Kamar 608, Jalan Setiabudi Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8/2020) dinihari.

Saat diamankan dalam kamar para pria tersebut dalam posisi bugil sedang melakukan permaianan pesta seks sesama jenis. "Untuk bisa masuk kedalan kamar apertemen harus punya akses karena tertutup, akhirnya kordinasi dengan security baru bisa masuk," kata Yusri Yunus. (ilham/tri)

Berita Terkait
News Update