JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM, memperkuat kemitraan untuk mendukung penguatan layanan digital bagi Usaha Mikor Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. KemenkopUKM gandeng Mastercard Center for Inclusive Growth dan Mercy Corps Indonesia dalam program ini, Kamis (3/9/2020). Penguatan layanan digital tersebut diharapkan bakal bersinergi menyasar 40.000 UMKM di tanah air melalui skema pelatihan dan pendampingan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kemitraan ini untuk memperbaiki kondisi UMKM di masa dan pasca pandemi Covid-19. Sebab, berdasarkan survey yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM, Covid-19 telah berdampak pada UMKM diantaranya 26,8% mengalami penurunan permintaan, 24,9% mengalami kendala pemasaran, 23,8% mengalami kesulitan akses bahan baku, 23,5% mengalami kendala SDM, dan lain-lain.
Baca Juga : KemenkopUKM Gandeng BPKB Pastikan Banpres Produktif Tepat Sasaran
Teten menegaskan, UMKM yang mampu bertahan bahkan usahanya tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online. Di lain pihak, baru 13% UMKM yang telah memiliki akses layanan digital, baik melalui digital marketing, digital payment, digital financial services, dan berbagai bentuk layanan digital lainnya.
“Kami menyambut baik peran Mastercard dalam mempelopori Mastercard Academy 2.0 (MA 2.0), sebagai prakarsa keterampilan unggulan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia agar berhasil dalam ekonomi digital dan kami mendukung fitur seri webinar Mastercard Academy 2.0 yang juga akan diperkuat melalui platform MicroMentor Indonesia,” kata Teten Masduki dalam siaran pers yang diterima Kementerian Koperasi dan UKM, Kamis (3/9/2020).
Dalam satu tahun peluncuran, sebanyak 14.000 wirausaha mikro dan kecil serta relawan mentor di Indonesia telah mendaftar di platform MMI. Sekitar 40% dari pengguna tersebut adalah pengguna aktif, dan menciptakan lebih dari 1.200 koneksi mentoring. Dari pengguna tersebut, 89% wirausaha mengalami peningkatan omzet usaha, 91% mampu bertahan di tahun pertama usahanya, dan menciptakan 1.158 lapangan pekerjaan baru. (adji/tha)