Jangan Suka Ngadu-ngadu

Kamis 03 Sep 2020, 10:29 WIB

SIAPA yang bikin kamu babak belur kayak gini,Nak?” seorang ibu bertanya dengan marah, dan  sang anak mengadu kalau kawannya melakukan ini itu.Tapi ini benar, Bu. Dia pukul saya sampai muka ku penyok!” kata sang anak sambil menangis.

Begitulah sang anak membuat laporan pada ibunya, soal peristiwa yang terjadi di luar sana. Dia, si anak bilang kalau dikeroyok sama kawan-kawannya. Sang ibu tentu saja panas telinganya, dan langsung mendamprat bocah yang diduga menganiaya anaknya itu.

Tapi yang dituduh, yang kadung kena amukan orang tua korban, menolak. “Percaya deh,Bu. Saya nggak ngapa-ngapain, saya dan kawan-kawan habis main bola. Saya masih mandi keringat, nih. Tanya saja pada kawan yang lain,” bantah sang kawan.

Benar setelah selidik punya selidik, maka terungkaplah jika aduan sang anak itu bohong belaka. Sang anak jatuh dari sepeda, karena takut pada ibunya, dia malah cerita bohong. Dia nggak pikir kalau akibatnya akan lebih kacau!

Ini kisah anak kecil yang memang pikirannya cupet, allias nggak panjang. Ngasal aja. Tapi, kalau yang kayak gini, suka ngadu ngadu yang nggak benar, dan dilakukan oleh orang dewasa, kayaknya nggak cantik tuh?

Begitu kira-kira kasus yang  belakangan ini terjadi di Jakarta. Diduga karena cerita bohong seorang oknum anggota mengaku dianiaya oleh anggota lain sampai babak belur. Tentu saja menuai kebrutalan yang merugikan orang lain. Kebohongan yang diumbar dengan sengaja sebaiknya dihindarkan. Ya, seandainya benar pun, nggak usah dibesar-besarkan lah!

Kenapa, masih saja ada orang yang bikin masalah. Kok senang banget kalau negeri ini morat-marit, ya? Apalagi, kalau benar, yang berbuat adalah oknum yang seharusnya bikin aman negeri tercinta ini. Sekali lagi, nggak cantik! (massoes)

News Update