JAKARTA - Genap sudah enam bulan lamanya Covid-19 menerjang Indonesia. Dalam menanggulanginya, pemerintah mengklaim telah melakukan sejumlah keberhasilan.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Kamis (3/9/2020). "Enam bulan ini pemerintah membuat sejumlah kemajuan, pertama terkait kebijakan yaitu sistem zonasi yang ditetapkan sebagai pengendalian dan zonanya itu dengan warna yang dibuat sesuai dengan bencana. sistem zonasi dimaksud agar pemerintah pusat dan daerah dapat mengendalikan daerah sesuai dengan risiko di masing-masing daerah," kata Wiku.
Kedua, lanjut Wiku, bila dibandingkan bulan Maret, pemerintah juga menambah jumlah laboratorium testing dari 1 menjadi lebih dari 300 laboratorium yang dihasilkan dari kerja sama antar 12 kementerian dan lembaga. Begitu pun dengan jumlah Rumah Sakit Rujukan yang juga sudah lebih dari 800 rumah sakit.
"Sedangkan hasilnya, persentase kasus aktif nasional cenderung menurun, per Agustus 2020 sudah mencapai 23,64 persen dari 91,26 persen di bulan Maret 2020. Persentase kematian nasional dari Mei - April yaitu 8,64 persen, sedangkan pada Agustus menjadi 4,47 persen. Selain itu, kesembuhan nasional juga meningkat, pada Agustus 72,17 persen sedangkan sebelumnya hanya 3,84 persen pada Maret 2020," jelas Wiku.
Dari aspek inovasi, Wiku menambahkan, pemerintah mendorong pembuatan alat pelindung diri (APD) khususnya cover all dengan buatan 100 persen bahan lokal yang memenuhi standar internasional. Ada juga ventilator buatan lokal yang sudah teruji klinis. Selain itu, ada juga produksi masker kain berbahan khusus dari Jerman, dengan kemampuan filtrasi setara masker bedah dan bisa digunakan berkali-kali. "Sementar dari segi vaksin, pemerintah mendoro pengembangan vaksin dalam negeri, salah satunya yaitu vaksin merah putih," tutup Wiku. (mita/ruh)