Narkoba di Tengah Pandemi Covid-19

Rabu 02 Sep 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi ganja. (ist)

Ilustrasi ganja. (ist)

PANDEMI Covid-19 tidak menghentikan gurita jaringan narkoba melancarkan bisnisnya. Baik jaringan internasional maupun jaringan lokal berlomba mengeruk keuntungan. Aparat Polres Tangerang belum lama ini membongkar kebun ganja yang ditanam secara hidroponik di sebuah rumah.

Puluhan batang tanaman ganja disita, pemiliknya ditangkap. Kasus ini menunjukkan, narkotika dan obat terlarang tetap mengancam masyarakat di tengah pandemi ini. Sebelumnya, aparat Polres Jakarta Barat juga menyita 75 kilogram ganja yang diselipkan dalam jajanan tradisional dodol.

Modus ini dilakukan jaringan narkoba guna mengelabui petugas. Mafi a internasional juva gencar menggempur. Terbukti, pada awal Juli aparat BNN dab Bareskrim Polri mengungkap penyelundupan 400 kilogram sabu jaringan internasioal Myanmar-Malaysia-Indonesia, di dua lokasi berbeda.

Banyaknya jumlah narkoba yang ditemukan, menunjukkan bukti bahwa mafi a narkoba internasional semakin menggurita. Momen pandemi Covid-19 jadi kesempatan emas bagi mereka melebarkan bisnis terlarang tersebut.

Data di BNN dan kepolisian, kasus penyalahgunaan narkoba selama pandemi Covid-19 di semua daerah, meningkat 20- 30 persen. Penyebabnya, banyak warga stres selama PSBB, stres kehilangan pekerjaan, atau bisnis hancur sehingga mencari pelarian mengonsumsi narkoba. Tingginya demand (permintaan) narkotika dan obat terlarang selama pandemi Covid-19 membuat pemasok narkoba meningkatkan suplay. Mafi a internasional yang kerap berkumpul di negara ‘Segitiga Emas’ Myanmar, Laos, dan Thailand, tidak tinggal diam.

Begitu pula kaki tangan mereka di Indonesia, juga terus mencari celah mengimpor barang laknat. Jaringan lokal juga tidak mau kehilangan kesempatan. Itu sebabnya semua elemen masyarakat serta aparat penegak hukum jangan lengah. Di tengah pandemi Cavid-19 saat ini, bukan hanya Virus Corona yang menebar teror. Gempuran mafi a narkoba juga wajib diwaspadai. Karena mereka tidak akan pernah berhenti menghancurkan masa depan bangsa demi meraup keuntungan sendiri.**

News Update