Kasus Warga Reaktif Covid-19 di Indonesia Masih di Bawah Rata-rata Dunia

Rabu 02 Sep 2020, 21:53 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito. (ist)

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito. (ist)

JAKARTA - Di Indonesia kasus  pasien reaktif per 1 September 2020 sebanyak 42.009 kasus atau 23,7%. Sementara rata-rata dunia berada di angka 26,67 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Rabu (2/9/2020), menjabarkan secara grafiknya persentase kasus aktif sejak Maret hingga Agustus mengalami kecenderungan menurun.

"Dari Maret ke Agustus berangsur menurun. Pada Maret, rata-rata kasus aktif di angka 91,26%, berlanjut menurun pada April  menjadi 81,57%, Mei 71,53%, Juni 57,25%, Juli 44,02% sampai Agustus kasus aktif di Indonesia menurun jadi 23,64%," paparnya saat jumpa pers dengan media asing.

Menurutnya kondisi yang berangsur membaik ini harus tetap dipertahankannya, sehingga kasus aktif di Indonesia terus menurun setiap bulannya hingga pandemi Covid-19 sepenuhnya hilang.

Sejalan dengan kasus aktif, perkembangan kasus kematian pasien Covid-19 secara nasional juga berangsur menurun setiap bulannya. Data 1 September, ada 7.505 kasus kematian dengan persentase di angka 4,2%.

Dalam kasus kematian, Wiku menyebut persentase jumlah kematian mencapai puncaknya pada bulan April. Dilihat grafiknya, pada Maret rata-rata di angka 4,89%, lalu pada April naik dua kali lipat menjadi hingga 8,64%, lalu di bulan Mei turun jadi 6,68%, di Juni jadi 5,56%, Juli jadi 4,81% dan Agustus turun lagi jadi 4,47%.

"Meskipun persentase rata-rata kematian nasional mengalami perubahan positif, tetapi besarannya masih diatas rata-rata dunia (3,32%). Ini yang harus kita perbaiki bersama dan bekerja keras agar rata-rata kematian secara nasional dapat ditekan hingga dibawah rata-rata dunia," ujarnya.

Kondisi membaik juga ditunjukkan tingkat kesembuhan per bulannya. Jumlah pasien sembuh dilihat per 1 September sebanyak 177.571 kasus. Dari grafiknya, ada laju kenaikan yang sangat pesat pada periode Maret - Agustus. Dan persentasenya lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 70%.

Pada Maret, persentase kesembuhan rata-rata sebanyak 3,84%, lalu naik lebih dari dua kali lipat pada April menjadi 9,79%, berlanjut pada Mei 21,97%, dan naik lagi pada Juni 37,19%, pada Juli 49,40% dan per 30 Agustus 2020, tingkat kesembuhan mencapai 72,17%.

Untuk tingkat positivity rate, Indonesia menunjukkan peningkatan setiap bulannya. Pada bulan Juni sebesar 11,71%, naik di Juli 14,29% dan Agustus mencapai 15,43%.

"Positivity rate di Indonesia pernah mencapai angka puncaknya pada 30 Agustus di angka 25,25% . Ini tantangan besar untuk menurunkan angka positivity rate agar sesuai standar aman yang direkomendasikan WHO sebesar 5%," jelasnya. (johara/ruh)

 

News Update